Likuidasai bertahap
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta pailit. Proses likuidasi juga mengacu pada perpu No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang tentang Kepailitan.
Pengertian Likuidasi bertahap ialah terjadi karena proses penjualan tidak sekaligus/bertahap, sehingga pembayaran kepada anggota juga bertahap sesuai uang kas yang tersedia. Tentunya pembayaran ke kreditur sudah dilakukan terlebih dahulu.
Likuidasi secara bertahap periodik yaitu proses likuidasi dilakukan secara periodik setelah terjadinya realisasi aktiva nonkas dan mengikuti prosedur likuidasi secara berulang-ulang sampai akhirnya semua perkiraan tidak bersaldo.
B. Permasalahan
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan mengenai likuidasi bertahap dan pembayaran yang dilakukan secara bertahap berdasarkan program-program pembayaran. Hal inilah yang jadi permasalahan dalam makalah ini, yang mudah-mudahan dapat menjawab semua pertanyaan kita tentang “ Likuidasi Bertahap Dan Pembayaran Bertahap Berdasarkan Program Pembayaran ”
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1.
2. Mampu menjelaskan prosedur likuidasi persekutuan usaha.
3. Mampu mengerjakan akuntansi pada likuidasi persekutuan usaha.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan pembelajaran bagi mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1.
2. Sebagai bahan untuk menambah wawasan mengenai Likuidasi Bertahap Dan Pembayaran Bertahap Berdasarkan Program Pembayaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Likuidasi Bertahap
Terjadi karena proses penjualan tidak sekaligus/bertahap, sehingga pembayaran kepada anggota juga bertahap sesuai uang kas yang tersedia. Tentunya pembayaran ke kreditur sudah dilakukan terlebih dahulu.
Ada dua metode untuk menentukan besarnya tiap pembayaran kembali hak penyertaan anggota :
1. Pembayaran kambali hak penyertaan ditentukan secara periodik.
Disini harus dihindari terjadinya pembayaran dalam jumlah yang berlebihan kepada anggota-anggota tertentu dengan mengorbankan hak-hak anggota lain.
Caranya dengan mengusahakan agar hak-hak penyertaan para anggota menunjukan posisi sebanding dengan perbandingan laba(rugi) saat proses likuidasi berlangsung.
Contoh:
ABD adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi R/L 3 : 2 : 5.
Neraca per 31 Desember 1998 yang disusun sesaat sebelum likuidasi adalah sbb :
Persekutuan ABD
Neraca
Per 31 Desember 1998
(dalam ribuan rupiah)
Kas Rp. 1.000 Hutang Dagang Rp. 2.500
Aktiva non kas Rp. 12.000 Hutang kepada A Rp. 1.000
Modal A Rp. 2.000
Modal B Rp. 3.000
Modal D Rp. 4.500
Total aktiva Rp. 13.000 Total Hutang & Modal Rp.13.000
Apabila proses likuidasi berlangsung sejak tanggal 1 Januari 1999 adalah sbb :
Bulan Nilai buku aktiva yang dijual Harga Jual
Januari Rp. 5.000.000,- Rp. 3.000.000,-
Februari Rp. 4.000.000,- Rp. 2.000.000,-
Maret Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,-
Maka laporan likuidasi menjadi : (dalam ribuan rupiah)
3 : 2 : 5
Keterangan Kas Aktiva Hutang Hutang Modal
non kas Dagang kepada A A B D
Saldo sebelum likuidasi 1.000 12.000 2.500 1.000 2.000 3.000 4.500
Jan : Realisasi aktiva non kas 3.000 (5.000) (600) (400) (1.000)
4.000 7.000 2.500 1.000 1.400 2.600 3.500
Byr. Hutang kpd kreditur (2.500) (2.500)
1.500 7.000 - 1.000 1.400 2.600 3.500
Distribusi kas (Skedul 1) (1.500) (300) (1.200)
7.000 - 700 1.400 1.400 3.500
Feb : Realisasi aktiva non kas 2.000 (4.000) (600) (400) (1.000)
2.000 3.000 - 700 800 1.000 2.500
Distribusi kas (Skedul 2) (2.000) (600) (400) (1.000)
- 3.000 - 100 800 600 1.500
Mar : Realisasi aktiva non kas 1.000 (3.000) (600) (400) (1.000)
1.000 100 200 200 500
Distribusi Kas (1.000) (100) (200) (200) (500)
Skedul 1 (Skedul Pembayaran Kas) ( dalam ribuan rupiah)
3 2 5
Keterangan A B C
Saldo modal sebelum Distribusi Kas 1.400 2.600 3.500
Hutang kepada anggota 1.000
Hak para anggota 2.400 2.600 3.500
Pembebanan kemungkinan rugi krn Akt. Non Kas tak terealisasi (2.100) (1.400) (3.500)
Distribusi Kas 300 1.200 -
Pengembalian hutang kepada anggota 300 -
Pengembalian modal - 1.200 -
Total kas yang diterima sekutu 300 1.200 -
Skedul 2 (Skedul Pembayaran Kas) (dalam ribuan rupiah)
3 2 5
Keterangan A B C
Saldo modal sebelum Distribusi Kas 800 1.000 2.500
Hutang kepada anggota 700
Hak para anggota 1.500 1.000 2.500
Pembebanan kemungkinan rugi krn aktiva non kas tak terealisasi (900) (600) (1.500)
Distribusi Kas 600 400 1.000
Pengembalian hutang kepada anggota 600 - -
Pengembalian modal - 400 1.000
Total kas yang diterima sekutu 600 400 1.000
Apabila konposisi hak para anggota menunjukkan perbandingan yang sama dengan rasio pembagian R/L maka boleh tidak menyusun skedul pendukung. Jadi bagian tiap anggota sesuai dengan rasio R/L nya dikali kas yang tersedia.
Berdasarkan soal diatas dapat dibuat jurnal sebagai berikut:
a) Mencatat realisasi aktiva non kas menjadi kas pada bulan Januari 1999
Kas 3.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 5.000.000
b) Mencatat pembayaran hutang kepada kreditur
Hutang Dagang 2.500.000
Kas 2.500.000
c) Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan anggota tahap I (DK).
Hutang kepada A 300.000
Modal B 1.200.000
Kas 1.500.000
d) Mencatat realisasi aktiva non kas pada bulan Februari 1999.
Kas 2.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 4.000.000
e) Mencatat distribusi kas (DK)
Hutang kepada A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Kas 2.000.000
f) Mencatat realisasi aktiva non kas pada bulan Maret 1999.
Kas 1.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 3.000.000
g) Mencatat Distribusi Kas
Hutang kepada A 100.000
Modal A 200.000
Modal B 200.000
Modal D 500.000
Kas 1.000.000
B. PEMBAYARAN BERTAHAP BERDASARKAN PROGRAM-program PEMBAYARAN.
Tahap-tahapnya :
(1) Menentukan jumlah kerugian maximum yang dapat ditanggung oleh masing- masing anggota, dengan cara membagi total hak sekutu dengan rasio R/L sekutu yang bersangkutan.
(2) Menentukan hak prioritas pembayaran, yaitu sebesar persentase pembagian R/L dikalikan dengan selisih lebih kemampuan menanggung kerugian.
(3) Atas dasar point 2 diatas, bila tersedia kas setelah semua hutang kepada kreditur telah lunas, maka kas akan dibagikan / didistribusikan kepada anggota dengan menyusun skedul pembayaran kas (SPK).
Berdasarkan contoh ad 1 maka penyusunan rencana prioritas sampai dengan laporan likuidasi adalah sbb :
Persekutuan ABD
Rencana Prioritas Pembayaran Kas
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan Ker. max yg dpt ditanggung Pembayaran Kepada
A B D . A . . B . . D . Jumlah
Saldo modal sebelum likuidasi 2.000 3.000 4.500
Saldo hutang kpd anggota (loan) 1.000 - -
Hak para anggota 3.000 3.000 4.500
Rasio pembagian R/L 30% 20% 50%
Kerugian max yg dpt ditanggung 10.000 15.000 9.000
Prioritas I : kepada B (5.000) - 1.000 1.000
10.000 10.000 9.000
Prioritas II : kepada A dan B (1.000) (1.000) 300 200 500
9.000 9.000 9.000
Prioritas III : kepada ABD
sesuai rasio pembagian
Rugi/Laba
Jadi hanya sampai prioritas III.
(krn saldo utk menaggung keru-
gian max para anggota sama).
Persekutuan ABD
Daftar Likuidasi
(dalam ribuan rupiah)
3 : 2 : 5
Keterangan Kas Aktiva Hutang Hutang Modal
Non kas Dagang kepada A A B D
Saldo sebelum likuidasi 1.000 12.000 2.500 1.000 2.000 3.000 4.500
Tahap I (bulan Januari)
a) Reslisasi aktiva non kas 3.000 (5.000) (600) (400) (1.000)
4.000 7.000 2.500 1.000 1.400 2.600 3.500
b) Pembyran hutang kpd kreditur (2.500) (2.500)
1.500 7.000 - 1.000 1.400 2.600 3.500
c) DK (Skedul 1) (1.500) (300) (1.200)
- 7.000 - 700 1.400 1.400 3.500
Tahap II (bulan Februari)
d) Reslisasi aktiva non kas 2.000 (4.000) (600) (400) (1.000)
2.000 3.000 - 700 800 1.000 2.500
e) DK (Skedul 2) (2.000) (600) (400) (1.000)
- 3.000 - 100 800 600 1.500
Tahap III (bulan Maret)
f) Realisasi aktiva non kas 1.000 (3.000) (600) (400) (1.000)
1.000 - - 100 200 200 500
g) DK (Skedul 3) (1.000) (100) (200) (200) (500)
Persekutuan ABD
Skedul Pembayaran Kas
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan 3 : 2 : 5
A B C
Tahap I (bulan Januari)
Tersedia Kas 1.500
Prioritas I sampai dengan jumlah Rp. 1.000,- kpd B (1.000) 1000
Prioritas II sampai dengan jumlah Rp. 500,- kpd A & B (500) 300 200
Distribusi Kas (Skedul 1) 300 1.200
Tahap II (bulan Februari)
Tersedia Kas 2.000
Prioritas III : dibagi sesuai rasio R/L (2.000) 600 400 1.000
Distribusi Kas (Skedul 2) 600 400 1.000
Tahap III (bulan Maret)
Tersedia Kas 1.000
Prioritas III : dibagi sesuai rasio R/L (1.000) 300 200 500
Distribusi Kas (Skedul 3) 300 200 500
Jurnal :
a) Kas 3.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 5.000.000
b) Hutang Dagang 2.500.000
Kas 2.500.000
c) Hutang kepada A 300.000
Modal B 1.200.000
Kas 1.500.000
d) Kas 2.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 4.000.000
e) Hutang kepada A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Kas 2.000.000
f) Kas 1.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 3.000.000
g) Hutang kepada A 100.000
Modal A 200.000
Modal B 200.000
Modal D 500.000
Kas 1.000.000
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Tujuan utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta pailit. Proses likuidasi juga mengacu pada perpu No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang tentang Kepailitan.
Pengertian Likuidasi Bertahap adalah terjadinya proses penjualan tidak sekaligus/bertahap, sehingga pembayaran kepada anggota juga bertahap sesuai uang kas yang tersedia. Tentunya pembayaran ke kreditur sudah dilakukan terlebih dahulu.
B. SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta pailit. Proses likuidasi juga mengacu pada perpu No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang tentang Kepailitan.
Pengertian Likuidasi bertahap ialah terjadi karena proses penjualan tidak sekaligus/bertahap, sehingga pembayaran kepada anggota juga bertahap sesuai uang kas yang tersedia. Tentunya pembayaran ke kreditur sudah dilakukan terlebih dahulu.
Likuidasi secara bertahap periodik yaitu proses likuidasi dilakukan secara periodik setelah terjadinya realisasi aktiva nonkas dan mengikuti prosedur likuidasi secara berulang-ulang sampai akhirnya semua perkiraan tidak bersaldo.
B. Permasalahan
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan mengenai likuidasi bertahap dan pembayaran yang dilakukan secara bertahap berdasarkan program-program pembayaran. Hal inilah yang jadi permasalahan dalam makalah ini, yang mudah-mudahan dapat menjawab semua pertanyaan kita tentang “ Likuidasi Bertahap Dan Pembayaran Bertahap Berdasarkan Program Pembayaran ”
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1.
2. Mampu menjelaskan prosedur likuidasi persekutuan usaha.
3. Mampu mengerjakan akuntansi pada likuidasi persekutuan usaha.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Sebagai bahan pembelajaran bagi mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1.
2. Sebagai bahan untuk menambah wawasan mengenai Likuidasi Bertahap Dan Pembayaran Bertahap Berdasarkan Program Pembayaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Likuidasi Bertahap
Terjadi karena proses penjualan tidak sekaligus/bertahap, sehingga pembayaran kepada anggota juga bertahap sesuai uang kas yang tersedia. Tentunya pembayaran ke kreditur sudah dilakukan terlebih dahulu.
Ada dua metode untuk menentukan besarnya tiap pembayaran kembali hak penyertaan anggota :
1. Pembayaran kambali hak penyertaan ditentukan secara periodik.
Disini harus dihindari terjadinya pembayaran dalam jumlah yang berlebihan kepada anggota-anggota tertentu dengan mengorbankan hak-hak anggota lain.
Caranya dengan mengusahakan agar hak-hak penyertaan para anggota menunjukan posisi sebanding dengan perbandingan laba(rugi) saat proses likuidasi berlangsung.
Contoh:
ABD adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi R/L 3 : 2 : 5.
Neraca per 31 Desember 1998 yang disusun sesaat sebelum likuidasi adalah sbb :
Persekutuan ABD
Neraca
Per 31 Desember 1998
(dalam ribuan rupiah)
Kas Rp. 1.000 Hutang Dagang Rp. 2.500
Aktiva non kas Rp. 12.000 Hutang kepada A Rp. 1.000
Modal A Rp. 2.000
Modal B Rp. 3.000
Modal D Rp. 4.500
Total aktiva Rp. 13.000 Total Hutang & Modal Rp.13.000
Apabila proses likuidasi berlangsung sejak tanggal 1 Januari 1999 adalah sbb :
Bulan Nilai buku aktiva yang dijual Harga Jual
Januari Rp. 5.000.000,- Rp. 3.000.000,-
Februari Rp. 4.000.000,- Rp. 2.000.000,-
Maret Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,-
Maka laporan likuidasi menjadi : (dalam ribuan rupiah)
3 : 2 : 5
Keterangan Kas Aktiva Hutang Hutang Modal
non kas Dagang kepada A A B D
Saldo sebelum likuidasi 1.000 12.000 2.500 1.000 2.000 3.000 4.500
Jan : Realisasi aktiva non kas 3.000 (5.000) (600) (400) (1.000)
4.000 7.000 2.500 1.000 1.400 2.600 3.500
Byr. Hutang kpd kreditur (2.500) (2.500)
1.500 7.000 - 1.000 1.400 2.600 3.500
Distribusi kas (Skedul 1) (1.500) (300) (1.200)
7.000 - 700 1.400 1.400 3.500
Feb : Realisasi aktiva non kas 2.000 (4.000) (600) (400) (1.000)
2.000 3.000 - 700 800 1.000 2.500
Distribusi kas (Skedul 2) (2.000) (600) (400) (1.000)
- 3.000 - 100 800 600 1.500
Mar : Realisasi aktiva non kas 1.000 (3.000) (600) (400) (1.000)
1.000 100 200 200 500
Distribusi Kas (1.000) (100) (200) (200) (500)
Skedul 1 (Skedul Pembayaran Kas) ( dalam ribuan rupiah)
3 2 5
Keterangan A B C
Saldo modal sebelum Distribusi Kas 1.400 2.600 3.500
Hutang kepada anggota 1.000
Hak para anggota 2.400 2.600 3.500
Pembebanan kemungkinan rugi krn Akt. Non Kas tak terealisasi (2.100) (1.400) (3.500)
Distribusi Kas 300 1.200 -
Pengembalian hutang kepada anggota 300 -
Pengembalian modal - 1.200 -
Total kas yang diterima sekutu 300 1.200 -
Skedul 2 (Skedul Pembayaran Kas) (dalam ribuan rupiah)
3 2 5
Keterangan A B C
Saldo modal sebelum Distribusi Kas 800 1.000 2.500
Hutang kepada anggota 700
Hak para anggota 1.500 1.000 2.500
Pembebanan kemungkinan rugi krn aktiva non kas tak terealisasi (900) (600) (1.500)
Distribusi Kas 600 400 1.000
Pengembalian hutang kepada anggota 600 - -
Pengembalian modal - 400 1.000
Total kas yang diterima sekutu 600 400 1.000
Apabila konposisi hak para anggota menunjukkan perbandingan yang sama dengan rasio pembagian R/L maka boleh tidak menyusun skedul pendukung. Jadi bagian tiap anggota sesuai dengan rasio R/L nya dikali kas yang tersedia.
Berdasarkan soal diatas dapat dibuat jurnal sebagai berikut:
a) Mencatat realisasi aktiva non kas menjadi kas pada bulan Januari 1999
Kas 3.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 5.000.000
b) Mencatat pembayaran hutang kepada kreditur
Hutang Dagang 2.500.000
Kas 2.500.000
c) Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan anggota tahap I (DK).
Hutang kepada A 300.000
Modal B 1.200.000
Kas 1.500.000
d) Mencatat realisasi aktiva non kas pada bulan Februari 1999.
Kas 2.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 4.000.000
e) Mencatat distribusi kas (DK)
Hutang kepada A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Kas 2.000.000
f) Mencatat realisasi aktiva non kas pada bulan Maret 1999.
Kas 1.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 3.000.000
g) Mencatat Distribusi Kas
Hutang kepada A 100.000
Modal A 200.000
Modal B 200.000
Modal D 500.000
Kas 1.000.000
B. PEMBAYARAN BERTAHAP BERDASARKAN PROGRAM-program PEMBAYARAN.
Tahap-tahapnya :
(1) Menentukan jumlah kerugian maximum yang dapat ditanggung oleh masing- masing anggota, dengan cara membagi total hak sekutu dengan rasio R/L sekutu yang bersangkutan.
(2) Menentukan hak prioritas pembayaran, yaitu sebesar persentase pembagian R/L dikalikan dengan selisih lebih kemampuan menanggung kerugian.
(3) Atas dasar point 2 diatas, bila tersedia kas setelah semua hutang kepada kreditur telah lunas, maka kas akan dibagikan / didistribusikan kepada anggota dengan menyusun skedul pembayaran kas (SPK).
Berdasarkan contoh ad 1 maka penyusunan rencana prioritas sampai dengan laporan likuidasi adalah sbb :
Persekutuan ABD
Rencana Prioritas Pembayaran Kas
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan Ker. max yg dpt ditanggung Pembayaran Kepada
A B D . A . . B . . D . Jumlah
Saldo modal sebelum likuidasi 2.000 3.000 4.500
Saldo hutang kpd anggota (loan) 1.000 - -
Hak para anggota 3.000 3.000 4.500
Rasio pembagian R/L 30% 20% 50%
Kerugian max yg dpt ditanggung 10.000 15.000 9.000
Prioritas I : kepada B (5.000) - 1.000 1.000
10.000 10.000 9.000
Prioritas II : kepada A dan B (1.000) (1.000) 300 200 500
9.000 9.000 9.000
Prioritas III : kepada ABD
sesuai rasio pembagian
Rugi/Laba
Jadi hanya sampai prioritas III.
(krn saldo utk menaggung keru-
gian max para anggota sama).
Persekutuan ABD
Daftar Likuidasi
(dalam ribuan rupiah)
3 : 2 : 5
Keterangan Kas Aktiva Hutang Hutang Modal
Non kas Dagang kepada A A B D
Saldo sebelum likuidasi 1.000 12.000 2.500 1.000 2.000 3.000 4.500
Tahap I (bulan Januari)
a) Reslisasi aktiva non kas 3.000 (5.000) (600) (400) (1.000)
4.000 7.000 2.500 1.000 1.400 2.600 3.500
b) Pembyran hutang kpd kreditur (2.500) (2.500)
1.500 7.000 - 1.000 1.400 2.600 3.500
c) DK (Skedul 1) (1.500) (300) (1.200)
- 7.000 - 700 1.400 1.400 3.500
Tahap II (bulan Februari)
d) Reslisasi aktiva non kas 2.000 (4.000) (600) (400) (1.000)
2.000 3.000 - 700 800 1.000 2.500
e) DK (Skedul 2) (2.000) (600) (400) (1.000)
- 3.000 - 100 800 600 1.500
Tahap III (bulan Maret)
f) Realisasi aktiva non kas 1.000 (3.000) (600) (400) (1.000)
1.000 - - 100 200 200 500
g) DK (Skedul 3) (1.000) (100) (200) (200) (500)
Persekutuan ABD
Skedul Pembayaran Kas
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan 3 : 2 : 5
A B C
Tahap I (bulan Januari)
Tersedia Kas 1.500
Prioritas I sampai dengan jumlah Rp. 1.000,- kpd B (1.000) 1000
Prioritas II sampai dengan jumlah Rp. 500,- kpd A & B (500) 300 200
Distribusi Kas (Skedul 1) 300 1.200
Tahap II (bulan Februari)
Tersedia Kas 2.000
Prioritas III : dibagi sesuai rasio R/L (2.000) 600 400 1.000
Distribusi Kas (Skedul 2) 600 400 1.000
Tahap III (bulan Maret)
Tersedia Kas 1.000
Prioritas III : dibagi sesuai rasio R/L (1.000) 300 200 500
Distribusi Kas (Skedul 3) 300 200 500
Jurnal :
a) Kas 3.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 5.000.000
b) Hutang Dagang 2.500.000
Kas 2.500.000
c) Hutang kepada A 300.000
Modal B 1.200.000
Kas 1.500.000
d) Kas 2.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 4.000.000
e) Hutang kepada A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Kas 2.000.000
f) Kas 1.000.000
Modal A 600.000
Modal B 400.000
Modal D 1.000.000
Aktiva non kas 3.000.000
g) Hutang kepada A 100.000
Modal A 200.000
Modal B 200.000
Modal D 500.000
Kas 1.000.000
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Tujuan utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta pailit. Proses likuidasi juga mengacu pada perpu No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang tentang Kepailitan.
Pengertian Likuidasi Bertahap adalah terjadinya proses penjualan tidak sekaligus/bertahap, sehingga pembayaran kepada anggota juga bertahap sesuai uang kas yang tersedia. Tentunya pembayaran ke kreditur sudah dilakukan terlebih dahulu.
B. SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
0 Response to "Likuidasai bertahap"
Posting Komentar