Bakat Khusus

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Belajar ataupun bekerja pada bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai ,akan membawa gairah dan memberi kenikmatan dalam mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya sering kali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya,atau memilih memilih bidang yang lebih popular,tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari,menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bias digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut.
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminatinya dan sesuai minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.
Bakat adalah bawaan, given from God, dan bakat adalah sesuatu yang dilatih. Sebelum memahami beberapa definisi dan pendekatan bakat yang juga diungkapkan beberapa ahli, ada baiknya kita yakini satu hal: yakin dan percayalah bahwa setiap insan di muka bumi ini telah memiliki bakat berupa anugerah cuma-cuma dari Sang Maha Kuasa. Beberapa istilah kerap dipakai ketika berbicara bakat secara spesifik, antara lain aptitude, talent/talenta, intelligence/inteligensi/kecerdasan, gifted/giftedness, dan sebagainya.
Pada dasarnya istilah-istilah tersebut membawa makna bakat yang berkembang sesuai kebutuhan dan kepentingan. Namun sama-sama mengandung unsure bakat bawaan dan latihan. Misalnya yang dikemukakan Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan kreatifitas dan tanggung jawab.
Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya dapat diukur dengan tes psikologi, termasuk kemampuan intelektual umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek kemampuan intelektual, antara lain mencakup logika abstrak, kemampuan verbal, pengertian sosial, kemampuan numeriak, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/ memori. Kreativitas, menurut Guilford (1956), dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non-aptitude, antara lain temperamen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas dengan baik dan cermat. Dalam hal ini bakat merupakan interseksi dari faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat khusus, jika dididik dan dilatih, bakat tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Sebaliknya jika dibiarkan saja tanpa pengarahan dan penguatan, bakat itu akan mati dan tak berguna.

B.     TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui bakat khusus secara mendalam, ciri-ciri, jenis bakat khusus, hubungan antara bakat khusus dengan prestasi, factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus dan perbedaan individual dalam bakat khusus.

C.  MANFAAT PENULISAN
Diharapkan dengan mengetahui bakat khusus secara mendalam maka, individu yang memiliki bakat khusus akan mampu berprestasi secara optimal baik didalam keluarga, lingkungan, maupun di sekolah. Dengan memberikan dukungan secara maksimal kepada individu untuk mengembangkan bakat khusus tersebut.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN BAKAT KHUSUS
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial atau masih laten, bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud ( Utami Munandar 1992 ) . Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbada dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal (Conny Semiawan 1987).
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baikyang bersifat umum maupun yang bersifat khusus (Conny Semiawan 1987). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted .
Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut (Tedjasaputra, 2003). Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan. (Gardner 1993) mengganti istilah bakat dengan “ kecerdasan “ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus. Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/ spiritual. Teori Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya.

B. JENIS-JENIS BAKAT KHUSUS
Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya .
Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang,yaitu
1.      Bakat akademik khusus
2.      Bakat kreatif – produktif
3.      Bakat seni
4.      Bakat psikomotorik
5.      Bakat sosial 
Sehubungan dengan cara berfungsinya ,ada dua jenis bakat yaitu :
    Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) seperti pada bakat music , bakat menari , olah raga dan lain – lain
    Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang teknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada.
Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.

C.    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS
Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda denagn kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja (perfonmance) yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang. Ada sejumlah factor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secra garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri individu ,Factor – factor tersebut adalah :
    Minat
    Motif berprestasi
    Keberanian mengambil resiko
    Keuletan dalam menghadapi tantangan
    Kegigihan dalam mengatasi kesulitan
Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang. Faktor – faktor tersebut adalah :
    Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
    Sarana dan prasarana
    Dukungan dari orangtua
    Lingkungan tempat tinggal
    Pola asuh orangtua
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus, maka akan muncul kemampuan berprestasi.

D.    PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM BAKAT KHUSUS
Dilihat dari aspek apapun, setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu memiliki bakat khususnya masing-masing secara berbeda. Perbedaan bakat khusus ini bisa terletak pada jenisnya dan juga pada kualitasnya. Perbedaan dalam jenisnya terlihat dari kemampuan yang ditunjukkan. Misalnya, seseorang memiliki bakat khusus bekerja dengan angaka (numerical aptitude), yang lain lebih menonjol dalam berbahasa (verbal aptitude), sementara yang lainnya memiliki bakat yang menonjol dalam bidang musik.
Sedangkan perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna bahwa di antara individu satu dengan yang lain memiliki bakat khusus yang sama, tetapi kualitasnya berbeda. Misalnya antara orang yang sama-sama memiliki bakat khusus bekerja dibidang angka. Orang pertama mimiliki kemampuan yang lebih unggul dibanding kemampuan orang kedua. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan antara anak yang satu dengan anak yang lain yang dipengaruhi oleh gen orangtua masing – masing .

E.     UPAYA PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS REMAJA
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal mereka memerlukan progam pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya yang biasa dikenal dengan istilah pendidikan berdiferensi.
Selain dengan progam tersebut, individu yang meiliki bakat khusus juga memerlukan dukungan secara optimal dari lingkungan untuk mengembangkan bakat khususnya tersebut. Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan umtuk mengembangkan bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut :
    Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan bakat khususnya.
    Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak remaja, baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.
    Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam           menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
    Mengembangkan program pendidikan yang efektif
Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan prestasi yang memuaskan terhadap orang tua lingkungan social serta lingkungan pendidikan.
\
F.     HAL YANG PERLU DICERMATI DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT KHUSUS
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
            Apa yang bisa orang tua lakukan dirumah :
    Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak .
    Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
    Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
    Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
    Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat kota.
    Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti pentas musik, museum atau galeri seni.
    Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan bakat mereka.

G. UPAYA PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS REMAJA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Sekolah dan orang tua perlu bersama-sama berusaha dalam pembimbingan bakat. Remaja dapat mengembangkan bakatnya di bidang seni, olah raga, pencinta alam, religi di sekolah atau di sanggar-sanggar pengembangan kreatifitas. Banyak orang yang kurang memperhatikan bakat yang ada pada dirinya, padahal bakat merupakan  modal yang sangat penting untuk sang anak ketika beranjak dewasa nanti.Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan bahwa bakat yang terlahir dalam diri seseorang pada suatu saat akan timbul sebagai suatu kebutuhan, dan perlu mendapatkanperhatianserius. Karena itulah, bakat perlu perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya.
Sebagai guru yang bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Harus mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :
1)     Perhatian
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
2)     Motivasi
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
3)     Dukungan
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
4)     Pengetahuan
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang tersebut.
5)     Latihan
Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
6)     Penghargaan
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
7)     Sarana
Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
8)     Lingkungan
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.
9)     Kerjasama
Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak.
10)  Teladan yang baik
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud . Bakat tidaklah diturunkan semata melainkan merupakan hasil interaksi dari factor keturunan dan factor lingkungan . Bakat mencakup ciri – ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana yang memungkinkan bakat tersebut terealisasi termaksud intelegensi , kepribadian , dan keterampilan khusus. Potensi yang dimiliki individu ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus ,intelegensi termaksud kemampuan umum , sedangkan kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang dimiliki individu. Sehubungan dengan cara berfungsinya,bakat dibedakan menjadi :
    Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) misalnya bakat menyanyi ataupun melukis.
    Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk menyalurkan kemampuan khusus .
Dan untuk mengetahui / mengenali bakat anak yaitu dengan cara :
1.      Melakukan Tes      ↔ Tes IQ , Tes Bakat , dan Tes Kreativitas
2.      Non tes                   ↔ Observasi , Wawancara ( Langsung & Tak Langsung)
3.      Angket dan Studi Dokumentasi
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal,melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat.Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak pada usia dini,sehingga orang tua harus selalu memperhatikan minat dan bakat yang di miliki oleh anak tersebut.dengan mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar anak yang mendapat didikkan yang baik dan selalu terpenuhi apa yang menjadi keinginannya, kemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminati nya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga anak tersebut bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.Manusia telah dibekali akal dan rasa untuk berkreasi,menciptakan inovasi,agar segalanya berubah ke arah yang lebih baik dengan ikhtiar mulai dari diri sendiri.Makanya kita harus selalu bersyukur telah apa yang diberikan,menjaga,dan menggunakan bakat atau kelebihan yang kita miliki sebaik-baik mungkin agar apa yang menjadi pilihan hidup kita dapat berguna bagi diri sendiri,orang tua,masyarakat dan juga negara.
B.     SARAN
Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.Diharapkan orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal.
Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif kepada anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai dengan bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak yang berbakat dengan mengadakan lomba-lomba bagi mereka yang berbakat dan diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi.
Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam mengembangkan bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang dimiliki oleh para murid, dan juga memberikan beaseiswa kepada murid yang berbakat dan juga berpr4estasi, baik dalam tingkat local maupun nasional.

DAFTAR PUSTAKA
Semiawan,Conny, Munandar, dkk. 1984. Memupuk Bakat dan Kreativitas siswa sekolah menengah. Jakarta: PT Gramedia

Tim penulis,2006.Perkembangan Peserta Didik . Padang : UNP Press

www.scribd.com //books – Non Fictions (diakses tanggal 6 Oktober 2012)

http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net/artikel_detail-20036.html (diakses tanggal 6 Oktober 2012)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Bakat Khusus"

Posting Komentar