Hakekat Perkembangan


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan merupakan suatu pembahasan yang sangat menarik dan sangat penting untuk dibahas dan kemudian di praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik bagi para orangtua, pengasuh maupun guru, karena terkait dengan perkembangan akan sangat memberikan dampak yang baik bagi anak dalam proses pendidikan dan pengajaran kepada anak.
Banyak kita dapati berbagai persoalan terkait dengan masalah perkembangan pada anak dan merupakan suatu hal yang mendasar bagi kita semua bahwa perkembangan akan memberikan pengaruh yang besar bagi tingkah laku, sikap / afektif anak dalam kesehariannya. Perkembangan dalam pembahasan makalah kali ini, terkait pula dengan bagaimana orang tua/pendidik, atau calon pendidik (guru) memberikan pola asuh dan sentuhan “attachment” pada anak. Contoh kasus yang sering kita temukan terdapat anak dengan pola asuh didikan guru yang otoriter, dan sentuhan yang jarang sekali ia dapatkan, lalu dengan pola asuh dan didikan tersebut menjadikan anak tersebut anak yang tidak peduli dengan sekitarnya, pemarah dan hal negatif lainnya. Oleh karena dalam pembahasan kali ini penulis akan membahas mengenai perkembangan dalam Bab II Pembahasan.
B.    PERMASALAHAN
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini, penulis ingin menjelaskan mengenai hakekat perkembangan dan karakteristik individu berdasarkan tahapan perkembangannya. Penulis juga ingin mendeskripsikan arti perkembangan, ciri-cirinya, prinsip dan fase perkembangan serta karakteristik individu berdasarkan pperkembangannya.

C.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.    untuk mampu menjelaskan pengertian perkembangan dan ciri-ciri perkembangan.
2.    untuk menjelaskan prinsip-prinsip perkembangan.
3.    untuk mampu menjelaskan fase-fase perkembangan.
4.    untuk mengetahui kriteria pantahapan perkembangan individu.
5.    untuk mampu menjelaskan individu sebagai suatu totalitas.

BAB II
PEMBAHASAN

I.    PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati” (The progressive continous change in the organism from birth to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”.
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan itu adalah sebagai berikut:
1.    Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.  Contoh: keinginan remaja untuk memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ seksualnya.
2.    Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contoh: terjadinya perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar).
3.    Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Contoh: untuk dapat berdiri dan berjalan, seorang anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.

Perkembangan itu secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, yaitu:
1)    Terjadinya perubahan dalam (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya, (b) aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir, meningkat, serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
2)    Terjadinya perubahan dalam proporsi; (a) aspek fisik : proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja, (b) aspek psikis : perubahan imajinasi dan fantasi ke realitas; dan perubahan perhatiannya diri tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman sebaya).
3)    Lenyapnya tanda-tanda yang lama; (a) tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar Pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus dan gigi susu, (b) tanda-tanda psikis: lenyapnya bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak).
4)    Diperolehnya tanda-tanda yang baru; (a) tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan karakteristik seks pada usia remaja, (b) tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa ingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral, dan keyakinan beragama.

II.    PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
A.    PERKEMBANGAN MERUPAKAN PROSES YANG TIDAK PERNAH BERHENTI (NEVER ENDING PROCESS)
Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.

B.    SEMUA ASPEK PERKEMBANGAN SALING MEMPENGARUHI (Cephalocaudal)
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelengensi maupun sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau kolerasi yang positif diantara aspek tersebut. apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional.

C.    PERKEMBANGAN ITU MENGIKUTI POLA ATAU ARAH TERTENTU (Proximodistal)
Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dan tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Contohnya: untuk dapat berjalan, seorang anak harus dapat berdiri terlebih dahulu dan berjalan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya, yaitu berlari atau meloncat.
Yelon dan Weinsten (1977) mengemukakan tentang arah atau pola perkembangan itu sebagai berikut:
a)    Cephalocaudal dan proximal-distal.
b)    Struktur mendahului fungsi.
c)    Perkembangan itu berdiferensiasi.
d)    Perkembangan itu berlangsung dari konkret ke abstrak.
e)    Perkembangan itu berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme.
f)      Perkembangan itu berlangsung dan “outter control to inner control”.

D.    PERKEMBANGAN TERJADI PADA TEMPO YANG BERLAINAN (Differensiasi)
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat), Umpamanya (a) otak mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6-8 tahun; (b) tangan, kaki, dan hidung mencapai perkembangan yang maksimum pada masa remaja; dan (c) imajinasi kreatif berkembangan dengan cepat pada masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.

E.    SETIAP FASE PERKEMBANGAN MEMPUNYAI CIRI KHAS (Hal yang Unik)
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut: (a) sampai usia dua tahun, anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara; (b) pada usia tiga sampai enam tahun,  perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).

F.    SETIAP INDIVIDU YANG NORMAL AKAN MENGALAMI TAHAPAN/FASE PERKEMBANGAN
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan: bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua. Tidak ada seorangpun yang tidak mengalami tahap tersebut.

G.    PRINSIP KEMATANGAN
Prinsip ini berpendapat bahwa usaha belajar bergantung pada tingkat kematangan yang dicapai anak. Hal ini berarti bahwa tidak ada gunanya melakukan usaha belajar kalau yang bersangkutan belum matang untuk melaksanakan usaha tersebut. Ini juga berarti tidak perlu memaksa anak usia dini belajar membaca sebelum kematangannya untuk belajar membaca datang.
Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan perhatian yang serius. Pertumbuhan dan perkembangan bukan usaha yang timbul dengan sendirinya. Tetapi untuk menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik diperlukan adanya perhatian berupa perawtan physik dan psikhis maupun bimbingan dari orangtua, guru dan masyarakat karena merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh individu dan tersusunnya jaringan syaraf yang membentuk system yang lengkap. Pertumbuhan fisik setelah kelahiran sampai masa dewasa ditandai dengan perubahan dalam bentuk ukuran dan provinsi tubuh.

III.    FASE-FASE PERKEMBANGAN
Pendapat para Ahli mengenai periodisasi yang bermacam-macam di atas dapat digolongkan dalam tiga bagian, yaitu:
1)    Periodisasi yang berdasar biologis.
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.
2)    Periodisasi yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.
3)    Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut:
1.    Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelum lahir ini terbagi dalam 3 priode; yaitu:
a)    Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
b)    Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
c)    Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.
2.    Masa Bayi Baru Lahir (New Born)
Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan.
Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a)    Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.
b)    Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan janin.
c)    Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d)    Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.
3.    Masa Bayi (Babyhood).
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
4.    Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood).
Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.
5.    Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).
Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek.
Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
6.    Masa Puber (Puberty).
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0. Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.
Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
i.    Perubahan besarnya tubuh.
ii.    Perubahan proporsi tubuh.
iii.    Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
iv.    Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
7.    Masa Dewasa Awal (Early Adulthood).
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa kehidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
8.    Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood).
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a)    Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b)    Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c)    Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d)    Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
9.    Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

1.    PENGERTIAN DAN KRITERIA MENENTUKAN FASE PERKEMBANGAN
Fase perkembangan artinya penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri – ciri khusus atau pola- pola tingkah laku tertentu.
Pendapat – pendapat para ahli tentang pembabakan atau periodisasi perkembangan ini digolongkan menjadi 3, yaitu :
a.    Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis
Pendapat para ahli tentang tahap tersebut :
1.    Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak – anak sampai dewasa menjadi 3 tahapan :
a.    Tahap I (0 – 7 tahun) : masa anak kecil atau bermain
b.    Tahap II (7 – 14 tahun) : masa anak, masa sekolah rendah
c.    Tahap III (14 – 21 tahun) : masa peralihan dari usia anak menjadi dewasa
2.    Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati 4 tahapan :
a.    Tahap I (0 – 3 tahun); Fullungs (pengisian) periode I, pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
b.    Tahap II (3 – 7 tahun); periode I, anak kelihatan langsing (meninggi)
c.    Tahap III (7 – 13 tahun); Fullungs periode II, anak kelihatan pendek dan gemuk kembali
d.    Tahap IV (13 – 20 tahun); Streckungs periode II, anak kembali kelihatan langsing
3.    Elizabeth Hurlock :
a.    Tahap I : Fase Prenatal (sebelum lahir)
b.    Tahap II : Infancy (orok)
c.    Tahap III : Babyhood (bayi)
d.    Tahap IV : Childhood (kanak – kanak)
e.    Tahap V : Adolesence/puberty; a.) Pre Adolesence b.) Eary Adolesence c.) Late Adolesence
b.    Tahap perkembangan berdasarkan didaktis atau instruksional
Menurut pendapat dari Comenius dan pendapat Rosseau penahapan ini digolongkan sebagai berikut :
1.    Comenius. Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan lengkap bagi seorag ibu berlangsung dalam 4 jenjang yaitu :
a.    Sekolah ibu (scola maternal) anak – anak sampai 6 tahun
b.    Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan) anak –anak 6 – 12 tahun
c.    Sekolah latin (scola latina) usia 12 – 8 tahun
2.    Rosseau. Penahapannya :
a.    Tahap I (0 – 2 tahun) : usia asuhan
b.    Tahap II (2 – 12 tahun) : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera
c.    Tahap III (12 – 15 tahun) : periode pendidikan akal
d.    Tahap IV (15 – 20 tahun) : periode pendidikan watak dan pendidikan agama.
c.    Tahap perkembangan berdasarkan psikologis
Tahap ini menggunakan aspek psikologis sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan, mencari pengalaman individu yang digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu ke fase yang lain dalam perkembangannya.
Berdasarkan masa dimana individu mengalami goncangan psikis, perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa, yaitu dari sampai masa kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang biasa disebut masa kanak – kanak), masa goncangan pertama sampai pada masa kegoncangan kedua (masa keserasian bersekolah), dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.

2.    KRITERIA PENTAHAPAN PERKEMBANGAN
Dalam hubungan proses belajar mengajar pentahapan perkembangan yang digunakan sebaiknya bersifat elektif (tidak terpaku pada satu pendapat saja).
Fase – fase perkembangan individu :
1.    Masa usia pra sekolah (0 – 6 tahun)
Masa ini terbagi 2 yaitu : masa vital masa dimana individu menggunakan fungsi – fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya, dan masa estetik (keindahan) adalah masa perkembangan rasa keindahan dimana dalam masa ini perkembangan anak yang terutama adalah fungsi pancainderanya.
2.    Masa usia sekolah dasar (6 – 12 tahun)
Masa ini disebut juga masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Masa ini diperinci menjadi 2 fase, yaitu :
1.    Masa kelas – kelas rendah sekolah dasar
Sifat – sifat yang umum pada masa ini biasanya anak tunduk pada peraturan – peraturan tradisional, adanya kecenderungan memuji diri sendiri, suka membanding – banding kan dirinya dengan anak yang lain.
2.    Masa kelas – kelas tinggi sekolah dasar
Sifat – sifat khas anak dalam masa ini antara lain : adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari – hari, amat realistic (ingin mengetahui dan belajar), biasanya anak gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama – sama.
Masa keserasian berekolah diakhiri dengan masa yang disebut poeral. Sifat – sifat khas anak pada masa poeral ini menurut para ahli yaitu :
1.    Ditujukan untuk berkuasa (sikap, tingkah laku, dan perbuatan)
2.    Ekstraversi (berorientasi keluar dirinya, misalnya mencari teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan fisiknya).
3.    Masa usia sekolah menengah (12 – 18 tahun)
Masa ini dapat diperinci menjadi beberapa masa, yaitu :
1.    Masa praremaja (remaja awal), masa ini ditandai oleh sifat – sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik.
2.    Masa remaja (remaja madya), pada masa ini remaja mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja – puja, dan ia membutuhkan teman yang dapat memahami dan menolongnya saat suka maupun duka.
3.    Masa remaja akhir, masa ini remaja dapat menentukan pendirian hidupnya.
4.    Masa usia mahasiswa (18 – 25 tahun)
Masa usia mahasiswa biasanya berusia 18 – 25 tahun, dan pada masa inilah remaja memiliki pemantapan pendirian hidup.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Perkembangan merupakan perubahan progresif dan berkesinambungan yang dialami individu dari lahir sampai akhir hayatnya. Dalam menjalani perkembangannya setiap individu dibatasi oleh prinsip-prinsip perkembangan, yaitu: (a) perkembangan merupakan proses yang tak pernah berhenti (b) semua aspek saling mempengaruhi (c) mengikuti pola tertentu (d) terjadi pada tempo yang berlainan (e) setiap fase perkembangannya mempunyai ciri khas (f) setiap individual normal akan mengalami fase perkembangan (g) perkembangan ditentukan oleh kematangan.
Setiap individu akan mengikuti fase perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan yang dijalaninya. Pembagian fase perkembangan dapat ditinjau dari Analisis Biologis yaitu menentukan fase perkembangan berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan tertentu. Analisis Diktatis didasarkan pada apa yang dapat diberikan pada anak pada masa tertentu dan bagaimana mengajar anak pada usia tertentu. Pembagian fase perkembangan berdasarkan tinjauan Psikhologis membagi fase perkembangan berdasarkan kegoncangan yang dialami individu pada masa peralihan dari satu fase perkembangan ke fase perkembangan berikutnya. Kriteria dalam menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan pada (1) fase Usia pra sekolah, (2) fase Usia sekolah dasar (3) fase Usia sekolah menengah (4) fase Usia mahasiswa. Individu adalah suatu kesatuan totalitan yang artinya antara fisik dan psikhis tidak dapat dipisahkan.
B.    SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan  penulis atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Dalam hal ini mengenai pengertian perkembangan, ciri-ciri perkembangan, Prinsip-prinsip perkembangan, Fase-Fase Perkembangan, Teori-teori Perkembangan serta Pengertian dan kriteria menentukan fase Perkembangan.
Penulis juga ingin lebih memahami bagian soal cara menentukan fase-fase perkembangan. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan maksimal dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

H.    Sunarto, Hartono Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: UT.,1994

Tim Pengajar Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Perkembangan Peserta Didik, Medan: UNIMED., 2012-09-02

www.google.com
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Hakekat Perkembangan"

Posting Komentar