PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN INDIVIDUAL
4.1. Teori tentang Perubahan Masyarakat
1. Perubahan Masyarakat sebagai Fakta
Perubahan masyarakat merupakan kenyataan yang dibuktikan oleh gejala-gejala seperti : adanya frustasi dan apati (kelumpuhan mental), pertentangan dan perbedaan pendapat mengenai norma-norma susila yang sebelumnya dianggap mutlak, adanya pendapat generation gap ( jurang pengertian antar generasi) dan lain-lain.
Banyak penyebab perubahan masyarakat, yaitu antara lain ilmu pengetahuan (mental manusia), teknologi serta penggunaanya oleh masyarakat, komunikasi dan transport, urbanisasi, perubahan/peningkatan harapan dan tuntutan manusia (rising demans).
4.2. Perubahan Masyarakat sebagai Kemunduran (Regress)
Perubahan penilaian terjadi karena innerconstuction dan falsafah manusia disangsikan, karena penemuan teknik serta penggunannya meminta falsafah hidup yang baru dari masyarakat. Dimana perubahan itu pada satuan-satuan tertentuakan mempunyai akibat perubahan hubungan antara satuan social, dengan sendirinya keseimbangan dalam suatu masyarakat untuk waktu tertentu terganggu, yaitu karena setiap perubahan sikap pada satuan-satuan social lainnya dengan akibat bahwa seluruh pola masyarakat berubah pula. Dalam perubahan yang serba multikompleks ada dua kemungkinan yaitu :
a. Bahwa manusia menemukan system nilai dan falsafah hidup yang baru;
b. Manusia tenggelam dalam persoalan-persoalan yang dihadapinya dan tidak dapat mengambil sikap (keputusan) terhadap keadaan baru.
4.3. Peubahan Masyarakat menjadi Kemajuan Masyarakat ( Progress)
Kemajuan teknologi tidak lain merupakan hasil kemajuan pikiran (mental) manusia. Apa yang diperlukan sekarang adalah menemukan suatu pola masyarakat yang sesuai bahkan dapat menguasai kemajuan-kemajuan teknologi yang merupakan hasil manusia sendiri, dengan menghindari bahaya degradasi martabatnya.
Jadi sekarang manusia harus berusaha mengikuti perubahan teknologi dengan akibat peradaban masyarakatnya tanpa mengarahkannya kearah kemunduranya (progress) untuk manusia. Selanjutnya tidak semua penemuan itu mengalami penyebaran (diffudion) dan penggunan (adaption), sehingga karenanya kemajuan teknologi kadang-kadang juga tidak mengakibatkan perubahan masyarakat.
Agar supaya penemuan baru dipergunakan dalam arah kemajuan, diharapkan bahwa inovasi akan dibawa/terjadi pada masyarakat yang siap (mempunyai predisposisi) untuk mengadakan kemajuan masyarakat yang diinginkannya. Tanpa pradisposisi, tidaklah mudah untuk mengarahkan kemajuan teknik kearah kemajuan masyarakat.
Karena perubahan norma dan proses pembentukan norma baru merupakan inti dari usaha mempertahankan persatuan hidup berkelompok, dengan sendirinya proses perubahan masyarakat menjadi proses disintegrasi dalam banyak bidang. Sehingga demi kemampuan harus diusahakan adanya reintegrasi yaitu penanpungan kembali dalam suatu kehidupan bermasyarakat dimana norma-norma yang lebih cocok ini akan merupakan ikatan dari masyarakat yang lebih baru/lebih luas.
Salah satu contoh perubahan masyarakat di Indonesia ialah bahwa ikatan kesukuan mulai renggang dan diganti dengan ikatan masyarakat nasional yang secara politik sudah merupakan kesatuan, akan tetapi secara sosiologik masih kurang melayani dan memberikan kebutuhan yang dicari sebagai “tempat penanpungan”(rentegrasi). Development atau perkembangan merupakan perubahan yang tertuju kepada kemajuan keadaan dan hidup anggota masyarakat, kemajuan-kemajuan man yang dimaksud untuk menikmati hasilnya oleh individu-individu. Dengan demikian tujuan pembangunan adalah memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, memperbaiki keadaan materi-materi manusia, agar dengan perbaikan ini dapat ditingkatkan.
4.4. Proses Sosial Sebagai Penyebab Perubahan Masyarakat
Dalam proses social, bahwa ada proses integrasi dan disorganisasi sebagai fase yang mendahului disintegrasi. Sumner dalam Folkways berpendapat, bahwa manusia dalam setiap masyarakat mempunyai kecenderungan akan strain toward cossistency (desakan akan konsentrasi) dengan tentunya akibat konsentrasi atau pengelompokan.
Durkheim mengenal dua bentuk anomi yaitu :
a. Simple anomie (anomi sederhana)
b. Accure anomie (anomi gawat)
Anomi sederhana yaitu keadaan dengan pertentangan antara manusia tidak dapat dihindari, selama anomi ini hanya berbentuk anomi sederhana, maka anomi ini mudah dikembalikan kestabilitas. Lain halnya dengan anomi gawat, yairtu karena dalam keadaan ini telah terdapat suatu proses disintegrasi khususnya karena yang dipersoalkan adalah ketertiban dan pertahanan norma (normative order).
Anomi lebih gawat dalam masyarakat luas, karena perubahan pada kelompok (perubahan kebudayaan) akan mempunyai akibat pada kelompok-kelompok lain (yang harus menyesuaikan diri dengan keadaan baru), sehingga seringkali terjadi curtural-lag atau kelambanan budaya terhadap keadaan baru. Proses integrasi terjadi bila :
a. Tradisi mengalami pengukuhan kembali (reinforcement) dari norma-norma yang dapat dipakai dalam keadaan baru.
b. Adanya hasrat perbaikan.
4.5. Bentuk-Bentuk Perubahan social Dalam Masyarakat
Pada umumnya dikenal pembagian jenis perubahan social dalam :
a. Social evolution ( evolusi social )
b. Social mobility (mobilitas social )
c. Social revolution (revolusi social)
a. Social Evolution
Evolusi social merupakan perkembangan yang gradual, yaitu karena adanya kerjasama yang harmonis antara manusia dan lingkungannya karenanya dikenal bentuk-bentuk evolution.
1. Cosmic evolution (evolusi kosmis) : adalah taraf evolusi dalam bentuk pertumbuhan, perkembangan maupun kemunduran hidup manusia.
2. Organic evolution : terutama ditemukan dalam bentuk survival of the fittes, yaitu perjuangan manusia untuk mempertahankan hidupnya.
Proses Modernisasi Sebagai Again dari Proses Sosial
Bagian penting dari proses social ialah proses modernisasi yang merupakan suatu perubahan total dari suatu masyarakat dalam keadaan tradisional menuju suatu masyarakat yang maju. modernisasi ialah tidak lain daripada memanfaatkan, mengefenisikan perubahan masyarakat yang terjadi dimana-mana. Jadi modernisasi ialah proses menggunakan kesempatan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan.
Dalam modernisasi kemajuan ekonomi menjadi pokok utama untuk Negara-negara berkembang, yaitu perubahan dari system ekonomi agraris menuju ke system ekonomi industry dengan harapan bahwa perubahan ini akan dapat menghasilkan perbaikan nasib. Jadi, proses modernisasi bukan bersifat mengadakan perubahan besar dalam masyarakat, melainkanmempergunakan perubahan yang mengerahkannya pada kemajuan dan perbaikan nasib manusia, dimana demi hasil sebaik-baiknya manusianya sendiri secara mental juga harus disiapkan.
4.6. Faktor Pembeda Masyarakat Desa Dan Kota
Gambaran umum masyarakat tersebut adalah :
1. Masyarakat desa adalah masyarakat yang anggota-anggotanya terdiri dari manusia-manusia yang pada umumnya memiliki keseragaman prilaku dan kebudayaan.
2. Masyarakat kota terdiri dari manusia yang berasal dari bermacam-macam tingkatan hidup, kependidikan, kebudayaan serta pola perilaku yang berbeda.
3. Masyarakat desa umumnya adalah petani sedangkan masyarakat kota nonagraris seperti pegawai, berdagang, buruh pabrik dan sebagainya.
4. Masyarakat kota memiliki sifat individualisme, sedangkan masyarakat desa memiliki sikap hidup kebersamaan.
5. Masyarakat kota berprilaku kkreatif, lebih cepat mengalami perubahan. Sedangkan masyarakat desa, bersifat tatis (lamban).
6. Masyarakat kota terdiri atas bermacam-macam tingkat kehidupan, dari tingkat tertinggi sampai terendah dan wataknya cenderung untuk memupuk materi.
7. Masyarakat desa tidak memiliki pikiran yang egoistis, materialistis akan tetapi mempunyai rasa keimanan yang tebal atau dalam segi religi maka cenderung mempunyai kehidupan social yang tenang dan lebih stabil relegiur.
8. Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara masyarakat perkotaan dengan pedesaan “rural community” dan “urban community”.
9. Perbedaan antar masyarakat pedesaan dengan perketaan pada hakekatnya bersifat graduil.
10. Warga-warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam daripada hubungan mereka dengan masyarakat pedesaan lainnya, diluar batas-batas wilayahnya.
Ada beberapa cirri lagi yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. Cara berpikir yang rasional didasarkan pada perhitungan eksakta yang berhubungan dengan realitas masyarakat. Masyarakt kota memang beragama, tetapi itu hanya tampak pada pusat kegiatan. Diluar itu, kehidupan masyarakat berada pada lingkup ekonomi, perdaganagn dan sebagainya.
2. Orang kota pada umumya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain.
3. Pembagian kerja dalam masyarakat kota lebih terlihat jelas dan batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan, juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa, karena adnya system pembagian kerja tersebut.
5. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
6. Jalan kehidupan dikota mengakibatkan pentingnya factor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu menjadi sangat teliti.
7. Perubahan-perubahan social tampak nyata di kota, karena kota terbuka daqlam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Sebuah kota pada hakikatnya merupakan suatu tempat pertemuan antara bangsa. Di desa lapangan gerak tidak terlalu luas, hal mana disebabkan oleh adanya ikatan adat istiadat yang kuat serta system pengendalian social (social control) yang agak kuat sehingga hubungan antara desa dengan daerah sekitarnya sangat terbatas. Kota menjadi pemimpin dari daerah sekitarnya di dalam kehidupan social, politik dan ekonomi yang mempengaruhi pengaruh yang aktif.
Sebab-sebab pendorong orang-orang desa meninggalkan tempat tinnggalnya adalah sebagai berikut:
1. Di desa-desa lapangan pekerjaan pada umumnya kurang dapat dikerjakan terutama kesulitan di bidang irigasi serta bidang tanah yang secara parallel disertai gejala kebanyakan penduduk.
2. Penduduk desa terutama kaum muda-mudi, merasa tertekan oleh adat istiadat yang ketat yang mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
3. Di desa-desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan.
4. Rekreasi yang merupakan salah satu faktor penting di bidang spiritual kurang sekali dan kalau juga ada, perkembangannya sangat lambat.
5. Bagi penduduk desa yang mempunyai keahlian lain dari pada bertani seperti misalnya kerajinan tangan, tentu mengingini pasaran yang lebih luas lagi hasil produksinya. Ini tidak mungkin terdapat di desa.
Sebaliknya kita akan menjumpai pula beberapa faktor penarik dari kota sebagai berikut:
1. Panduduk desa kebanyakan dihinggapi suatu anggapan, bahwa di kota banyak pekerjaan serta banyak penghasilan (uang).
2. Di kota-kota lebih banyak kesempatan untuk mendirikan perusahaan, industry-industri dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh karna lebih mudahnya di dapat izin dan terutama kredit dari bank.
3. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa.
4. Pendidikan (pendidikan lanjutan). Lebih banyak dikota dan dengan sendirinya lebih mudah di dapat.
5. Kota merupakan suatu tempat yang lebih menguntungkan untuk mengembangkan jiwa dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya.
6. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang dari segala lapisan.
Urbanisasi yang terlampau pesat dan tidak teratur mengakibatkan beberapa keadaan yang merugikan bagi kota. Penduduk desa yang berbondong-bondong ke kota, menjumpai kekecewaan yang besar, karena besarnya jumlah mereka yang menjumpai pekerjaan maka timbul persaingan antara mereka sendiri yang dari penduduk kota sendiri.
Pertambahan penduduk yang begitu pesat, mengakibatkan pula persoalan perwismaan. Orang-orang tinggal bersempit-sempit di rumah kumuh yang tidak memenuhi persyratan social maupun kesehatan. Keadaan tersebut memberikan akibat negative dalam bidang kesehatan dan yang lebih penting lagi adalah dalam rangka pendidikan tunas-tunas muda. Gejala tersebut menyebabkan timbulnya masalah kenakalan remaja dan lebih lagi kejahatan anak-anak.
0 Response to "PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN INDIVIDUAL"
Posting Komentar