INTEGRASI NASIONAL
5.1.1. MANUSIA
5.1.2. Ras Manusia
Konsep ras manusia pada dasrnya adalah menganalokkan manusia menjadi kelompok-kelompok atas dasar perbedaan aspek-aspek biologis, tetapi bukan menhomologikan suatu kelompok subspesis di dalam klasifikasi zoologis. Setiap ras memiliki cika bakal bersama dan muncul satu territorial yang selanjutnya menjadi habitat awalnya.
Cirri-ciri utama yang menjadi pembeda antar ras antara lain:
1. Cirri-ciri alami rambut atau bulu di bagian badan
2. Warna alami rambut, kulit dan iris mata
3. Bentuk lipatan penutup mata
4. Bentuk kepala dan muka
5. Ukuran tinggi badan
Pada umum nya para antropologi mengelompokkan mahluk manusia ke dalam 3 ras besar.
Ras besar yang pertama adalah negroid-australoid (hitam) secarakeseluruhan dikarektiristik oleh kompleks ciri-ciri tertentu yang diekspresikan dengan kuat dalam kelompok negro sudan. Ciri-ciri ke-ras-an dari ras negroid antara lain: rambut hitam dengan intensitas kekeritingan yang tinggi atau sekedar bergelombang, mata coklat, bentuk hidung seperti dikenal dengan sebutan pesek atau (flattened nose), mayoritas berbibir tebal, sangat banyak memiliki kepala panjang, bagian wajah sebelah bawah berkembang modeat dan tulang rahang yang kokoh dan panjang serta cenderung menonjol. Ras ini secara alami terbagi dalam ras-ras kecil yaitu bagian barat atau afrikan sering disebut negroid dan bagian timur atau ras oceanic atau ras australoid.
Ras besar yang kedua adalah eropo-asian atau europoid (ras putih). Mereka mewakili warna kulit mulai dari hampir pink (dengan urat-urat saluran darah tanpak bermunculan) sampai dengan warna kulit terang; ada juga yang berkulit gelap. Banyak mereka berambut pirang dengan warna mata yang terang hingga kebiru-biruan. Bentuk rambut bergelombang sampai lurus, pengembangan pada wajah dan badan dari medium sampai kuat, ketebalan bibir medium bentuk hidung ramping dan mancung, lipatan penutup mata sangat langka yang berkembang tulang rahang. Bagian utara diekpresikan oleh warna rambut terang, bagian selatan diekspresikan oleh warna yang lebih gelap dan middle-european diekspresikan oleh warna antara(gelap-terang).
Ras besar yang ketiga adalah ras mongoloid atau asia-americanrace (ras kuning) mayoritas ras mongoloid diwakili oleh kelompok-kelompokyang bekulit kuning sampai gelap, mata berwarna coklat gelap, rambut berwarna hitam, rambut dibagian wajah (jenggot atau kumis) tidak begitu lebat, bulu badan tidak begitu lebat. Ras mongoloid memiliki cirri khusus yaitu mata sipit. Kompleks ciri-ciri mongoloid yang penuh bias dijumpai dibagian utara cina dengan cirri-ciri khusus memiliki ketinggian badan yang lebih dari pada kelompok lain.
Keterpaduan karektiristik merupakansalah satu kekuatan yang menguatkan bahwa kelompok-kelompok rasial dalam suatu ras memiliki cikal bakal yang sama yang dihubungkan satu dengan lainnya oleh darah. Struktur fisikal manusia tidak dapat dijadikan cirri yang membedakan kelompok rasial secara absolute, karena warna kulit saja sebagai contoh, mungkai saja sebagai hasil proses adaptasi sejak zaman purba dari organism manusia terhadap linkungan sebagai habitatnya.
5.1.2. Masyarakat
Kelompok orang-orang yang berinteraksi dan beorganisasi merupakan sebagian cirri dari masyarakat. Berbagai kegiatan dalam kelompok selalu bertumpu pada tujuan bersama, hal ini dimanifestasikan pada berbagi aspek kebutuhan baik ekonomi, social, dan spiritual.
Sikap-sikap dan tindakan-tindakan setiap anggota komunitas akan banyak ditentukkkan oleh nilai-nilai integritas dan control social yang belaku dalam komunitas yang besangkutan. Setiap tindakan anggotanya dapat dimotifasi, dikuatkan dan diberi sangsi oleh temannya sendiri. Perlakuan yang berupa sangsi yang dikenakan kepada setiap anggota komunitas dimasudkan sebagai usaha menanamkan budaya komformitas. Pengembangan nilai-nilai gagasan, organisasi dan nilai-nilai kebendaan yang cocok bagi komunitas yang besangkutan dapat memperkuat berkembangnya kebudayaan local. Dengan demikian, suatu komunitas berfungsi dalampembentukan kebudayaan masyarakat secara keseluruhan.
Sedikitnya ada lima cara untuk mengklasifikasikan orang atas dasar keterlibatannya yang diberikan oleh kelompok atau organisasi dan struktur masyarakatnya: pengelompokan orang berdasarkan fungsi usia, berdasarkan kekerabatan secara biologis, berdasarkan lapangan usaha, berdasarkan kepentingan dan kesetia kawanan social dan berdasarkan status.
Peran seorang erat hubungannya dengan harapan dan cita-cita dari keluarganya. Harapan ekspetasi tidak terbatas pada nilai-nilai tindakan tetapi termasuk juga nilai motivasi, kepercayaan, emosional, ilmu pengetahuan dan keterampilan dan nilai-nilai kebutuhan lainnya. Singkatnya berbicara tentang peran, berarti juga berbicara mengenai cita-cita atau harapan dari keluarga yang bersangkutan.
Setiap lingkungan komunitas seseorang anggotanya dapat dikenal dan dibedakan dengan yang lainnya melalui status-status masing-masing yang mereka tempati. Ada seseorang yang dikenal karena statusnya yang superior dan ada juga yang dikenal kerena statusnya yang inperior. Dalam system social status orang-orang diurutkan dalam term-term prestise, prestasi, derajat social dan yang paling dikenal adalah term kelas social.
5.1.3. Kebudayaan
Kroeber (krech Cs, 1982) secara jelas mengkaji rentang berlaku individu melalui kebudayaan. Perbedaan rancangan-rancangan kehidupan setiap individu ditunjukkan oleh pembudayaan persepsi, pengalaman, dan sikapnya.
Hubungan antara kebudayaan dengan individu bukan bersifat sepihak, namun kebudayaan memiliki pengaruh yang timbal-balik. Kebudayaan mempengaruhi seseorang dengan kekuatan yangb terarah dan menciptakan konstelasi kehidupan masyarakat yang stabil. Kebudayaan suatu masyarakat berisikan seperangkat nilai yang digunakan untuk memahami dan memberikan makna terhadap gejala-gejala atau unsur-unsur lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
Kebudayaan juga digunakan untuk memecahkan masalah yang timbul dari interaksi antara manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan lingkungannya. Isi kebudayaan secara esensial meliputi sejumlah hal yang bersifat universal.setiap masyarakat mengadopsi perangkat nilai yang berbeda, oleh karenanya tiada dua kebudayaan yang betul-betul sama. Pengadopsian nilai kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh factor-faktor lingkungan fisikal, misalnya iklim, topografis, sumber daya alam, dan sejenisnya.
Kebudayaan dari satu kelompok masyarakat atau komunitas, tidak secara komplit ditentukan oleh lingkungan fisikal secara apa adanya,namun lingkungan tersebut sekedar memberikan peluang untuk terbentuknya sebuah kebudayaan. Kebudayaan implicit bermuatan unsure-unsur yang erat hubungan dengan nilai-nilai kenyakinan atau kepercayaan dan premis-premis.
Kebudayaan adalah apa yang diperbuat oleh manusia: kebudayaan eksplisit bermuatan pola-pola dari cirri-ciri prilaku manusia. Prilaku standard (standard behavior event) adalah, pola prilaku yang menjadi cirri individual dari situasi standard dalam sebuah kebudayaan.
5.2. PERSATUAN DAN KESATUAN
5.2.1. Tonggak-tonggak Sejarah Persatuan
a. Tahun 1908
Tahun 1908, seluruh daerah mulai dari sumatera, jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan lain-lain. Bangkit berjuang untuk merebut kemerdekaan. Merupakan landasan histori perjuangan bangsa, dengan mendirikan perkumpulan “Budi Utomo”.
b. Tahun 1928
Organisasi “Budi Utomo” berkembang pesat pemuda menyatakan diri bergabung dengan Budi Utomo, baik pemuda jawa, pemuda batak, pemuda Sulawesi, pemuda ambon dan lain-lain. Kesulitannya adalah dalam wawasan dan cita-cita politik serta bahasa. Waktu itu setiap pemuda masih membawa wawasan daerahnya masing-masing dengan berkomunikasi memakai bahasa daerah mereka masing-masing. Pondasi kesatuan dan persatuan diciptakan Ikrar SATU NUSA SATU BANGSA dan SATU BAHASA yang kita kenal dengan SUMPAH PEMUDA.
Menjelang kejatuan Jepang , potensi bangsa telah demikian padu, sebagian dari pemuda kita juga makin tahu berpolitik dan makin mampu memahami hakekat berbangsa dan bernegara. Maka dengan potensi yang sedemikian optimal itulah bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Lagu Indonesia Raya berkumandang diseluruh plosok Indonesia.
5.2.2. Warisan Bangsa
Warisan sebagai modal dasar diantaranya:
a. Kemerdekaan
Keadaan yang tidak mengenakkan adalah manakala suatu bangsa dijajah oleh bangsa lain. Tiga macam proyek kolonialisme yang telah diperaktekkan terhadap bangsa dan tanah air kita oleh penjajah, yaitu:
1. Dominasi di bidang politik
2. Eksploitasi di bidang ekonomi
3. Penetrasi dibidang budaya
Dengan politik ekonominya:
1. Menguasai bahan mentah yang murah
2. Upah buruh yang sangat rendah
3. Memonopoli pemasaran
b. Nusantara yang indah dan permai
bangsa Indonesia memiliki tanah tumpah darah, persada ibu pertiwi Indonesia Raya dari Sabang- Marauke. Sebanyak 17 pulau, sepanjang tahun disinari matahari
c. Bangsa Indonesia yang besar dan Ber-bhineka
Bangsa kita adalah bangsa yang besar, terdiridari 450 suku, menganut baragam agama: Islam , Kristen, katholik, Budha dan hindu. Bangsa kita beragam adalah warisan bangsa sejak Indonesia diploklamasikan. Falsafah dasar Negara kita Pancasila adalah yang terbaik, sebab Pancasila sangan akomodatif terhadap aspirasi bangsa Indonesia yang majemuk ini.
d. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dalam alam Demokrasi Pancasila kita tidak mengenal diktaktor mayoritas dan juga tidak mengenal tirani minoritas, semuanya diupayakan untuk dimusyawarahkan sehingga setiap keputusan dicapai dengan mufakat bulat.
Pepatah yang bernilai filosopi sosiologi yang bunyinya:
1. Sinemnem uruhuruk, lanlan Tap Toba
2. Na metmet indong muruk, na godang marlas ni roha.
Menganut paham Negara kesatuan, intinya adalah hendaknya selalu trjalin rasa kekeluargan yang akrab antara satu daerah dengan daerah lainnya, antara daerah dengan pusat, antara pusat dengn daerah. Daerah adalah bagian integral dari pusat sedang pusat adalah pusatnya daerah.
e. Falsafah Dasar Negara Pancasila
Nenek moyang kita sejak zaman dahulu sudah melaksanakan pancasila seperti contoh yang konkret,sejak zaman dadhulu nenek moyang kita sudah mengenal Tuhan Yang Maha Esa,Bangsa Indoeh nenek moyang kitanesia cinat damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.Azas musyawarah pun telah dilaksanakan oleh nenek moyang kita. Azas keadilan sosialpun telah menjiwai bangsa kita.
0 Response to "INTEGRASI NASIONAL"
Posting Komentar