Implementasi Teori Perkembangan dalam Belajar
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Setiap organisme,
baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selam
hidupnya. Demikian juga peserta didik akan mengalami perkembangan belajar
seiring tingkat kemampuan belajar dan
kelasnya. Dalam mempelajari perkembangan peserta didik/manusia yang perlu
diperhatikan adalah 1) proses pematangan, khususnya kematangan fungsi kognitif;
2) proses belajar; 3) pembawaan atau bakat. Semua itu saling berhubungan,
apabila fungsi kognitif, bakat dan proses belajar seorang siswa dalam keadaan
positif, hampri dapat dipastikan siswa tersebut akan mengalami proses perkembangan kehidupan secara mulus.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991),
“ perkembangan“ adalah perihal berkembang.
Selanjutnya,kata “berkembang” menurut Kamus
Besar Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta
menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian,pikiran, pengetahuan , dan
sebagainya. Sedangkan defenisi belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa
yang relative positif dan menetapkan sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif.
Perkembangan
dalam belajar adalah kemajuan kearah yang lebih positif/ menuju kesempurnaan
dalam kepribadian, kognitif, tingkah laku dari yang tidak diketahui mejadi
dapat di identifikasi kebenarannya.
Penyelenggaraan
pendidikan mengacu kepada tahapan dan proses pekembangan yang domainnya mengacu
perkembangan fisik, motorik, kognitif, psikososial, sosioemosional dan moral.
B. Permasalahan
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini,
penulis ingin menjelaskan mengenai Implementasi teori perkembangan dalam belajar yang mencakup perkembangan
fisik, motorik, kognitif, psikososial, sosioemosional dan moral. Hal inilah yang jadi permasalahan dalam makalah ini,
yang mudah-mudahan dapat menjawab semua pertanyaan kita tentang “ Implementasi
Teori Perkembangan Dalam Belajar”.
C. Tujuan
penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah umum Psikologi Pendidikan.
2.
Mampu
menjelaskan tentang perkembangan
fisik, motorik, kognitif, psikososial, sosioemosional dan moral.
D. Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1.
Sebagai
bahan pembelajaran bagi mata kuliah umum
Psikologi Pendidikan.
2.
Sebagai
bahan untuk menambah wawasan mengenai Implementasi Teori Perkembangan dalam
Belajar .
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Domain
Perkembanng
Pendidikan pada hakekatnya upaya membantu
perkembangan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada
pengetahuan perkembangan khas individu dalam rentang usia (ketepatan usia) dan
keunikan anak (ketepatan individual). Dalam prinsip perkembangan perlu dipahami
dalam penyelenggaraannya, yaitu:
1. Perkembangan
fisik, kognitif dan sosioemosional merupakan domain yang saling bekaitan.
2. Perkembangan
terjadi dalam urutan yang relative teratur dengan kemampuan keahlian dan
pengetahuan yang terbentuk kemudian akan didasarkan pada keahlian, kemampuan
dan pengetahuan yang sudah diperoleh sebelumnya.
3. Variasi
individual mengkaraterisasi perkembangan anak.
4. Perkembangan
dipengaruhioleh konteks sosial dan cultural yang beragam, memahami bagamana
konteks sosio cultural.
5. Anak-
anak adalah pembelajar aktif yang harus didorong mengkonstruksi pemahaman dunia
sekelilingnya.
6. Perkembangan
akan meningkat jika anak diberi kesempatan untuk mempraktikan keahlian baru dan
jika anak merasakan tantangan di luar kemampuan mereka saat itu.
7. Anak
–anak akan berkembang dengan amat baik dalam konteks komunitas dimana mereka
aman dan dihargai kebutuhan fisiknya dipenuhi dan mereka aman secara
psikologis.
B.
Perkembangan
Fisik
Pertumbuhan fisik adalah pertumbuhan struktur tubuh
manusia yang terjadi sejak masih dalam kandungan hingga ia dewasa. Proses pertumbuhan
fisik melibatkan pertambahan berat, pertambahan panjang, dan pertambahan
ketebalan tubuh, yang belangsung hingga dewasa. Anak melakukan berbagai
aktivitas fisik sebagai pengalaman belajar. Perkembangan fisik yang terlalu
cepat atau terlambat dari anak seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku anak
belajar di antara sebayanya.
.Perkembangan motor (motor development), yakni
proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam
keterampilan fisik anak (motor skils). Pencapaian keterampilan (skill) yang
secara tepat didefenisikan oleh Hurlock
(1978) sebagai sesuatu yang otomatis, akurat, dan halus. Keterampilan yang
dipelajari dengan baik akhirnya akan menimbulkan kebiasaan. Jika pekembangan
fisik motorik yang kurang sempurna, dapat menyebabkan gangguan belajar pada
siswa.
Jadi jika kondisi tubuh tidak fit maka dapat
mengurangi kosentrasi belajar dan mengerjakan tugas-tugas belajar, karena
konsetrasinya berpusat pada penyakitnya. Sebagai seorang guru harus menyadari keadaan
fisk dan semua perubahan-perubahan yang dialami siswa dalam proses
perkembangannya mempengaruhi proses belajar siswa dengan memberi informasi
kepada siswa tentang hal perubahan tersebut sehingga mereka dapat memahami
secara benar dan siap mental mengalami perubahan dalam tubuhnya secara fisik
dan mental. Dengan memanajeman kelas guru dapat memperhatika perkembangan
fisik- mental yang mungkin menjadi penghambat proses belajar siswa.
C.
Perkembangan
Kognitif
Perkembangan
kognitif adalah proses perubahan kemampuan individu dalam berpikir.
Perkembangan kognitif menurut Piaget yang
hidup 1896-1980 mencakup proses-proses yaitu skema, assimilasi, akomodasi,
organisasi dan equiblibrasi.
Menurut
para ahli psikologi kognitif, pendayagunaan kapasitas ranah kognitif manusia
sudah mulai bejalan sejak manusia itu mulai mendayagunakan kapasitas motor dan
sensorinya. Jean Piaget (sebut : Jin Piasye) ,mengklasifikasikan perkembangan
kognitif anak menjadi empat tahapan.
1. Tahapan
sensory- motor yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2
tahun.
2. Tahap
pra-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terajdi pada usia 2-7
tahun.
3. Tahap
concrete- operational, yang terjadi pada usia 7-11 tahun.
4. Tahap
formal-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terajdi pada usia
11-15 tahun (Daehler dan Bukatko, 1985; Best, 1989;Anderson, 1990)
D.
Perkembangan
Sosioemosional
Dalam
perkembangan sosiemosional anak ada dua teori utama : teori ekologi dari
Bronfenbrenner dan teori perkembangan rentang hidup (life-span) dari Erikson:
1. Teori
ekologi Bronfenbrenner (1917)
Focus
utama pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang
mempengaruhi perkembangan anak. Lima system lingkungan yaitu Teori ekologi yang pertama,
system sebagai mikrosistem yang merupakan lingkungan dimana individu
menghabiskan banyak waktu misalnya keluarga, teman sebaya dan sebagainya.Kedua, mesosistem dimana system
ini mengaitkan pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah ataupun
pada teman sebaya.Ketiga, sebagai eksosistem
pengaruh dating dari pihak lain misalnya seperti dewan sekolah yang berperan
dalam menentukan kualitas sekolah. Keempat,
kultur yang lebih luas mencakup tentang etnis dan factor sosioekonomi yang
mempengaruhi perkembangan anak. Kelima,
kronosistem merupakan kodisi sosisohistoris dari perkembangan anak.
Keterangan:
Ø Keluarga
pola asuh orang tua 1. Pola asuh otoriter
2.
Pola asuh otoritatif
3.
Pola asuh mengabaikan
4.
Pola asuh memanjakan
Ø Teman
Sebaya : memberikan informasi dan perbandingan tentang dunia di luar
keluarga status teman sebaya 1.
Anak populer
2. Anak
biasa
3. Anak
yang terabaikan
4. Anak
yang ditolak
5. Anak
yang controversial
Ø Sekolah 1. Transisi ke
sekolah dasar
2. Transisi ke sekolah menengah pertama
3. Transisi ke sekolah menengah atas
2. Teori
perkembangan rentang hidup (Erikson). Terdiri dari delapan tahap perkembangan
manusia yaitu :
a.
Kepercayaan versus ketidakpercayaan
b. Otonomi
versus malu dan ragu
c.
Inisiatif versus rasa bersalah
d. Upaya
versus inferioritas
e.
Identitas vesus kebingungan
f.
Intimasi versus isolasi
g. Generativitas
versus stagnasi
h. Integritas
versus putus asa
Seperti
yang kita bahas diatas bahwa perkembangan sosioemosional seorang anak
dipengaruhi lingkungan keluarga, teman seusia, dan sekolah Perkembangan sosioemosional dalam diri si
anak terdiri dari dua aspek yaitu harga diri (penghargaan diri) dan identitas diri.
E.
Perkembangan
Moral
Perkembangan
moral adalah perkembangan yang berhubungan dengan aturan dan konvensi dari
interaksi yang adil antar orang. Perkembangan moral dapat dikaji melalui domain
kognitif, behavioral, dan emosional
Perkembangan
moral sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga ( orang tua) ada tiga domain
perkembangan moral yang Pertama,
domain kognitif dimana murid menalar atau memikirkan aturan untuk prilaku yang
etis. Kedua dalam domain behavioral
dimana murid berperilaku secara actual bukan pada moralitas dari pemikirannya. Ketiga emosional dimana penekanannya sikap
si anak muncul akibat pengaruh perasaan (emosional).
Piaget
menemukakan tahapan perkembangan moral Pertama
heteronomous morality (4-7 tahun) dimana keadilan dan aturan dianggap sebagai
sesuatu yang tidak dapat diubah, d luar kontol manusia. Kedua autonomous morality ( dimulai 10 tahun) dimana anak sudah
menyadari aturan dan hokum adalah buatan manusia dan bahwa dalam menilai suatu
perbuatan, niat pelaku dan konsenkuensinya perlu dipikirkannya.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Perkembangan
dalam belajar adalah kemajuan kearah yang lebih positif/ menuju kesempurnaan
dalam kepribadian, kognitif, tingkah laku dari yang tidak diketahui mejadi
dapat di identifikasi kebenarannya.
Penyelenggaraan
pendidikan mengacu kepada tahapan dan proses pekembangan yang domainnya mengacu
perkembangan fisik, motorik, kognitif, psikososial, sosioemosional dan moral.
B.
Saran
Adapun saran yang
ingin penulis sampaikan adalah
keinginan penulis atas partisipasi para
pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah
manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya
kritik dan saran dari pembaca, penulis
bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang
lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.
0 Response to "Implementasi Teori Perkembangan dalam Belajar"
Posting Komentar