Pendidik, Mendidik, Pendidikan, dan Psikologi Pendidikan
Pendidik
Pendidik adalah orang yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik atau bisa juga disebut orang yang
melaksanakan pendidikan di tempat – tempat tertentu, tidak mesti di lembaga
pendidikan formal, tetapi bisa juga di mesjid, di surau/musala, di rumah, dan
sebagainya.
1. Syarat Pendidik
a. Takwa kepada Allah SWT
b. Berilmu
c. Sehat jasmani
d. Berkelakuan baik
Tugas
Dan Tanggung Jawab Pendidik
Tugas Pendidik :
Menyerahkan kebudayaan kepada
anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.
Membentuk kepribadian anak yang
harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila.
Menyiapkan anak menjadi warga
negara yang baik sesuai Undang-Undang Pendidikan yang merupakan Keputusan MPR
No. II Tahun 1983.
Sebagai perantara dalam
belajar.
Pendidik adalah sebagai pembimbing,
untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak
dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.
Pendidik sebagai penghubung
antara sekolah dan masyarakat.
Sebagai penegak disiplin,
pendidik menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan bila
pendidik dapat menjalani lebih dahulu.
Pendidik sebagai administrator
dan manajer.
Pendidik sebagai perencana
kurikulum
Pekerjaan pendidik sebagai
suatu profesi Pendidik sebagai pemimpin
Pendidik sebagai sponsor dalam
kegiatan anak – anak
Tanggung Jawab Pendidik
Pendidik adalah orang yang
bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, serta bertanggung jawab
untuk membentuk anak didik agar menjadi orang bersusila yang cakap, berguna
bagi agama, nusa, dan bangsa di masa yang akan datang.
Mendidik
1. “Mendidik” dapat
diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan
baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu “Mendidik” dikatakan sebagai
upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik. “Mendidik” tidak
sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer of
values. “Mendidik” diartikan secara utuh, baik matra kognitif, psikomotorik
maupun afektif, agar tumbuh sebagai manusia yang berpribadi. (Sardiman. 2005)
2.
Mendidik ialah usaha untuk mengajar anak, apa
yang jarang dijumpai pada orang dewasa. (Karl Heinz Pickel)
3.
Heageveld
mengatakan mendidik adalah membantu anak dalam mencapai
Kedewasaan
Perbedaan mendidik,
membimbing dan mengajar
Mendidik
Mendidik: Dari segi isi, mendidik sangat berkaitan
dengan moral dan kepribadian. Jika ditinjau dari segi proses, maka mendidik
berkaitan dengan memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti ketentuan atau
tata tertib yang telah menjadi kesepakatan bersama. Kemudian bila ditilik dari
segi strategi dan metode yang digunakan, mendidik lebih menggunakan keteladan
dan pembiasaan.
Membimbing
Membimbing: Jika ditinjau dari segi isi,
maka membimbing berkaitan dengan norma dan tata tertib. Dilihat dari segi
prosesnya, maka mendidik dapat dilakukan dengan menyampaikan atau mentransfer
bahan ajar yang berupa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan menggunakan
strategi dan metode mengajar yang sesuai dengan perbedaan individual
masing-masing siswa. Lalu kalau dilihat dari strategi dan metode yang
digunakan, maka membimbing lebih berupa pemberian motivasi dan pembinaan.
Mengajar
Mengajar: Jika ditinjau dari segi isi,
maka mengajar berupa bahan ajar dalam bentuk ilmu pengetahuan. Prosesnya
dilakukan dengan memberikan contoh kepada siswa atau mempraktikkan keterampilan
tertentu atau menerapkan konsep yang diberikan kepada siswa agar menjadi
kecakapan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Strategi dan metode
yang dapat digunakan untuk mengajar misalnya ekspositori dan inkuiri.
Pendidikan
Pendidikan, menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara
fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi
dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan
adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi
di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin
pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan
kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari
orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. 2002 : 263)
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.
Unsur-unsur Pendidikan
1. Input
Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat
Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat
2. Pendidik
Yaitu pelaku pendidikan
Yaitu pelaku pendidikan
3. Proses
Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain
Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain
4. Output
Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16)
Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16)
1. Menanamkan pengetahuan /
pengertian, pendapat dan konsep-konsep
2. Mengubah sikap dan
persepsi
3. Menanamkan tingkah laku /
kebiasaan yang baru (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 68)
Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas
intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah
sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan
bagaimana siswa belajar dan berkembang,
Psikologi pendidikan adalah
sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah
kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan
0 Response to "Pendidik, Mendidik, Pendidikan, dan Psikologi Pendidikan"
Posting Komentar