Analisis Laporan keuangan bank
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha. Masyarakat dan sektor usaha sebagai pihak pengguna jasa bank yang paling berperan, pada umumnya selalu memiliki respon yang tanggap terhadap berbagai bentuk layanan yang diberikan oleh masing-masing bank untuk menarik simpati nasabahnya. Bank sebagai lembaga yang sangat bergantung pada kepercayaan nasabah tentunya akan terus menyempurnakan layanannya di tengah persaingan dengan banyaknya penyedia jasa keuangan lainnya.
Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan yang tinggi dapat meningkatkan resiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis Laporan keuangan bank
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai analisis laporan keuangan bank bank, berikut beberapa definisi mengenai analisis laporan keuangan bank bank, yakni :
1. Pangaribuan dan Yahya (2009) menyatakan bahwa,
“Analisis laporan keuangan bank bank merupakan bagian dari analisis bank. Analisis bank merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bank. Analisis bank membantu pengambilan keputusan dengan melakukan evaluasi atas lingkungan bank perusahaan, strateginya, serta kinerja keuangannya.”
2. Menurut Halsey, dkk (2005) dalam Hamonangan dan Siregar (2009),
Analisis laporan keuangan bank bank adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bank bank bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bank.
3. Bernstein dalam Prastowo dan Juliaty (2008 : 56) memberi definisi,
“financial statement analysisis the judgmental proces that aims to evaluate the current and the past financial positions and results of operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and predictions about future conditions and performance”.
4. Harahap (2008 : 190) mendefinisikan analisis laporan keuangan bank bank adalah :
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”.
Dari definisi yang telah diberikan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa analisis laporan keuangan bank bank adalah suatu kegiatan untuk membedah dan menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank untuk mencari suatu hubungan antara unsur-unsur atau komponen-komponen dalam laporan keuangan bank bank agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan hingga informasi tersebut dapat digunakan dalam pembuatan suatu keputusan bank dan investasi.
2.2 Tujuan Analisis Laporan keuangan bank
Laporan keuangan bank bank menjadi alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan bank bank merupakan salah satu informasi yang cukup penting dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi. Laporan keuangan bank bank menyajikan mengenai apa yang telah terjadi, sementara itu pengguna juga membutuhkan 27 informasi yang memungkinkan mereka untuk dapat memproyeksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Analisis laporan keuangan bank bank dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Misalnya dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger; sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa datang; sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya; atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen. (Prastowo dan Juliaty, 2008 : 57).
Selain itu, tujuan dari analisis laporan keuangan bank bank menurut Harahap (2008 :195) adalah:
“1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan bank bank biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan bank bank atau yang berada di balik laporan keuangan bank bank (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan bank bank.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan bank bank baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan bank bank maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan bank bank merupakan tujuan analisis laporan keuangan bank bank juga.
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bank.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang”
Dari semua tujuan tersebut, menurut Hamonangan dan Siregar (2009), tujuan yang terpenting dari analisis laporan keuangan bank bank adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi, serta mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian pada setiap proses pengambilan keputusan.
2.3. Prosedur Analisis Laporan keuangan bank bank
Berbagai langkah harus ditempuh dalam melakukan suatu analisis terhadap laporan keuangan bank bank. Adapun langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 58) adalah sebagai berikut :
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan mencakup pemahaman tentang bidang usaha perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Kondisi-kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri di mana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita; tingkat bunga; tingkat inflasi dan pajak; dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan manajemen kunci.
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan bank bank
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan bank bank telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
4. Menganalisis laporan keuangan bank bank
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan bank bank, maka dengan menggunakan berbagai metoda dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan bank bank dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut (bila perlu disertai rekomendasi).”
2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan keuangan bank
Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai informasi dalam laporan keuangan bank bank, maka dalam suatu analisis laporan keuangan bank bank harus menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai tujuan yang diharapkan. Secara umum, menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 59), metode analisis dalam laporan keuangan bank bank dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni :
1. Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan bank bank untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisis yang dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknis analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
2. Metode analisis vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan bank bank pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan bank bank yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan bank bank yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan bank bank pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase per komponen, (common-size), analisis ratio, dan analisis impas.”
Teknik analisa terhadap laporan keuangan bank bank yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan bank bank menurut Munawir (2010 : 36) adalah sebagai berikut :
“1. Analisa Perbandingan Laporan keuangan bank bank, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan bank bank untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :
a. Data absolut atau jumlah dalam rupiah
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
e. Prosentase dari total
Analisa dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisa rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisa Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisa Break-Even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Menurut Dewi Astuti (2004) dalam Aulia (2007 : 29) ada tiga tipe pembandingan hasil analisis rasio keuangan, yakni :
1. Analisis cross-sectional
Membandingkan hasil analisis rasio keuangan suatu perusahaan dengan nilai analisis keuangan perusahaan sejenis dalam industri yang sama dalam waktu yang sama.
2. Analisis time-series
Mengevaluasi kinerja perusahaan dengan cara membandingkan hasil analisis rasio keuangan pada periode yang satu dengan hasil analisis rasio keuangan pada periode yang lain dalam perusahaan yang sama.
3. Analisis gabungan
Gabungan antara analisis cross-sectional dan analisis time-series.
Dengan mengetahui metode dan teknik dalam menganalisis laporan keuangan bank bank, maka pemakai laporan keuangan bank bank dapat lebih memahami informasi yang terkandung di dalamnya sehingga dapat membuat suatu keputusan ekonomi yang yang tepat berdasarkan hal tersebut.
2.5 Laporan keuangan bank bank Perbankan
Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan mendefinisikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank mempunyai fungsi sangat strategis dalam pembangunan nasional, fungsi utamanya sebagai penghimpun dana dan penyalur dana dengan tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak (Undang-undang Perbankan, 1992). Dan sifat bank berbeda dengan bank perusahaan manufaktur maupun jenis perusahaan jasa lainnya.
Aktiva bank pada umumnya sebagian besar merupakan aktiva likuid dan hanya sedikit aktiva tetap. Oleh karena itu, tingkat perputaran aktiva dan pasivanya sangat tinggi. Bank perbankan merupakan usaha yang sangat mengandalkan pada kepercayaan , yaitu kepercayaan masyarakat pengguna jasa bank. Dengan demikian keberhasilan bank bank sangat ditentukan oleh adanya kepercayaan masyarakat, tingginya likuiditas dan kesanggupan manajemen bank tersebut menjagak ekayaan masyarakat yang dititipkan kepadanya (Astuti Yuli Setyani, 2002).
Pelaporan keuangan bank bank perbankan (akuntansi perbankan) di Indonesia telah diatur sesuai dengan Surat Edaran BI No. 23/77/KEP/DIR/ tanggal 28 Februari 1991, tentang ketentuan publikasi laporan keuangan bank bank bank , yang diperbaharui dengan Surat Edaran BI No. 27/5/U/PBB, tanggal 25
Januari 1995. Menurut Surat Edaran BI No. 23/77/KEP/DIR, tanggal 28-02-1991, semula bank wajib mempublikasikan laporan keuangan bank banknya di media cetak empat kali dalam setahun pada akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember, sedangkan menurut Surat Edaran BI No. 27/5/U/PBB, tanggal 25 Januari 1995, bank hanya wajib mempublikasikan laporan keuangan bank banknya dua kali dalam setahun pada akhir bulan Juni dan Desember. Laporan keuangan bank bank bank harus disusun berdasarkan Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) dan Prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Menurut ketentuan tersebut laporan keuangan bank bank bank terdiri dari (1) Neraca (2) Laporan Perhitungan Laba Rugi , (3) Laporan Komitmen dan Kontijensi, (4) Laporan Perubahan Posisi Keuangan, dan (5) Catatan atas Laporan keuangan bank bank (IAI,1995). Neraca sebagai laporan posisi keuangan bank pada saat tertentu Aktiva dan pasiva pada neraca bank tidak diklasifikasikan menurut lancar dan tidak lancar, melainkan disusun sesuai dengan dengan tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Setiap pos aktiva produktif harus disajikan dalam jumlah bruto dan dikurangi dengan penyisihan penghapusannya. Laporan laba rugi bank disusun multiple step sehingga menggambarkan kegiatan operasi utama bank dengan kegiatan non opersionalnya. Pos-pos laporan laba rugi harus disesuaikan dengan SKAPI dan PAPI.
Laporan Komitmen dan Kontijensi harus disusun secara sistematis, agar dapat memberikan gambaran komprehensif posisi komitmen dan kontijensi, baik yang bersifat tagihan maupun kewajiban, secara tersendiri tanpa pos lawan. Komitmen merupakan perjanjian atau kontrak yang
tidak dapat dibatalkan (irreversible) secara sepihak. Kontijensi merupakan kewajiban yang timbulnya bersifat kondisional. Laporan perubahan posisi keuangan merupakan laporan arus kas yang membagi arus kas menjadi tiga kategori arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Laporan arus kas diatur sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 tentang laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan bank bank harus menjelaskan pos-pos laporan keuangan bank bank pokok dan catatan tentang posisi devisa menurut jenis mata uang serta kegiatannya, seperti kegiatan wali amanat, custodianship, dan penyaluran kredit kelolaan (IAI, 1995) Menurut ketentuan Bank Indonesia (1997) setiap bank harus menyajikan laporan keuangan bank bank seperti disebut di atas setiap bank diwajibkan menyampaikan beberapa jenis laporan lainnya untuk disampaikan kepada BI. Laporan lainnya tersebut antara lain :
1. Laporan Mingguan
a. Giro wajib minimum yang mencakup, dana pihak ketiga rupiah / valuta asing per bank dan posisi pos-pos tertentu neraca rupiah dan valuta asing per bank.
b. Laporan keuntungan / kerugian transaksi derivative
c. Laporan posisi devisa netto (PDN)
2. Laporan Bulanan
a. Laporan beserta lampiran per kantor (LBU)
b. Laporan perkreditan bank umum per kantor ( LPBU)
c. Laporan pelanggaran batas maksimal pemberian kredit (BMPK)
3. Laporan Triwulanan, berupa laporan realisasi perkreditan bank terhadap rencana kerja bank.
4. Laporan Semesteran
a. Laporan dewan komisaris terhadap pelaksanaan rencana kerja bank
b. Laporan keuangan bank bank publikasi di surat kabar berbahasa Indonesia
c. Laporan dewan audit tentang hasil kinerja audit intern yang telah dilakukan.
5. Laporan Tahunan
a. Laporan tahunan yang diaudit oleh akuntan public yang terdaftar di BI yang disertai dengan
surat komentar dari akuntan public.
b. Laporan realisasi rencana kerja bank
6. Laporan lainnya
a. Kerugian transaksi derivative yang melebihi 10 % dari modal bank beserta tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya.
b. Laporan khusus mengenai setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank yang ditandatangani direktur utama dan ketua dewan audit selambat-lambatnya 15 hari kerja sejak adanya temuan audit.
c. Laporan atas setiap penyalahguanaan yang dilakukan melalui sarana teknologi system informasi.
d. Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern , ditanda tangani oleh direktur utama dan ketua dewan audit selambat-lambatnya 2 bulan setelah akhir Juni dan akhir Desember.
Tujuan laporan keuangan bank bank adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Oleh karena banyak pihak berkepentingan terhadap laporan keuangan bank bank, maka laporan keuangan bank bank harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari seluruh pihakyan g memerlukan.
2.6 Tujuan Analisis Laporan keuangan bank
Laporan keuangan bank menjadi alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan bank merupakan salah satu informasi yang cukup penting dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi. informasi yang memungkinkan mereka untuk dapat memproyeksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Selain itu, tujuan dari analisis laporan keuangan bank menurut Harahap (2008 :195) adalah:
“1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan bank biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan bank atau yang berada di balik laporan keuangan bank (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan bank.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan bank baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan bank maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan bank merupakan tujuan analisis laporan keuangan bank juga.
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang”
Dari semua tujuan tersebut, menurut Hamonangan dan Siregar (2009), tujuan yang terpenting dari analisis laporan keuangan bank adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi, serta mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian pada setiap proses pengambilan keputusan.
2.8 Prosedur Analisis Laporan keuangan bank
Berbagai langkah harus ditempuh dalam melakukan suatu analisis terhadap laporan keuangan bank. Adapun langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 58) adalah sebagai berikut :
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan mencakup pemahaman tentang bidang usaha perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Kondisi-kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri di mana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita; tingkat bunga; tingkat inflasi dan pajak; dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan manajemen kunci.
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan bank
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan bank telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
4. Menganalisis laporan keuangan bank
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan bank, maka dengan menggunakan berbagai metoda dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan bank dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut (bila perlu disertai rekomendasi).
2.9 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai informasi dalam laporan keuangan, maka dalam suatu analisis laporan keuangan harus menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai tujuan yang diharapkan. Secara umum, menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 59), metode analisis dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni :
“1. Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisis yang dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode)..
2. Metode analisis vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase per komponen, (common-size), analisis ratio, dan analisis impas.”
Teknik analisa terhadap laporan keuangan yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan menurut Munawir (2010 : 36) adalah sebagai berikut :
“1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :
a. Data absolut atau jumlah dalam rupiah
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
e. Prosentase dari total
Analisa dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisa rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisa Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisa Break-Even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.”
Menurut Dewi Astuti (2004) dalam Aulia (2007 : 29) ada tiga tipe pembandingan hasil analisis rasio keuangan, yakni :
“1. Analisis cross-sectional
Membandingkan hasil analisis rasio keuangan suatu perusahaan dengan nilai analisis keuangan perusahaan sejenis dalam industri yang sama dalam waktu yang sama.
2. Analisis time-series
Mengevaluasi kinerja perusahaan dengan cara membandingkan hasil analisis rasio keuangan pada periode yang satu dengan hasil analisis rasio keuangan pada periode yang lain dalam perusahaan yang sama.
3. Analisis gabungan
Gabungan antara analisis cross-sectional dan analisis time-series.”
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha. Masyarakat dan sektor usaha sebagai pihak pengguna jasa bank yang paling berperan, pada umumnya selalu memiliki respon yang tanggap terhadap berbagai bentuk layanan yang diberikan oleh masing-masing bank untuk menarik simpati nasabahnya. Bank sebagai lembaga yang sangat bergantung pada kepercayaan nasabah tentunya akan terus menyempurnakan layanannya di tengah persaingan dengan banyaknya penyedia jasa keuangan lainnya.
Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan yang tinggi dapat meningkatkan resiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis Laporan keuangan bank
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai analisis laporan keuangan bank bank, berikut beberapa definisi mengenai analisis laporan keuangan bank bank, yakni :
1. Pangaribuan dan Yahya (2009) menyatakan bahwa,
“Analisis laporan keuangan bank bank merupakan bagian dari analisis bank. Analisis bank merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bank. Analisis bank membantu pengambilan keputusan dengan melakukan evaluasi atas lingkungan bank perusahaan, strateginya, serta kinerja keuangannya.”
2. Menurut Halsey, dkk (2005) dalam Hamonangan dan Siregar (2009),
Analisis laporan keuangan bank bank adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bank bank bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bank.
3. Bernstein dalam Prastowo dan Juliaty (2008 : 56) memberi definisi,
“financial statement analysisis the judgmental proces that aims to evaluate the current and the past financial positions and results of operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and predictions about future conditions and performance”.
4. Harahap (2008 : 190) mendefinisikan analisis laporan keuangan bank bank adalah :
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”.
Dari definisi yang telah diberikan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa analisis laporan keuangan bank bank adalah suatu kegiatan untuk membedah dan menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank untuk mencari suatu hubungan antara unsur-unsur atau komponen-komponen dalam laporan keuangan bank bank agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan hingga informasi tersebut dapat digunakan dalam pembuatan suatu keputusan bank dan investasi.
2.2 Tujuan Analisis Laporan keuangan bank
Laporan keuangan bank bank menjadi alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan bank bank merupakan salah satu informasi yang cukup penting dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi. Laporan keuangan bank bank menyajikan mengenai apa yang telah terjadi, sementara itu pengguna juga membutuhkan 27 informasi yang memungkinkan mereka untuk dapat memproyeksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Analisis laporan keuangan bank bank dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Misalnya dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger; sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa datang; sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya; atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen. (Prastowo dan Juliaty, 2008 : 57).
Selain itu, tujuan dari analisis laporan keuangan bank bank menurut Harahap (2008 :195) adalah:
“1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan bank bank biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan bank bank atau yang berada di balik laporan keuangan bank bank (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan bank bank.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan bank bank baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan bank bank maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan bank bank merupakan tujuan analisis laporan keuangan bank bank juga.
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bank.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang”
Dari semua tujuan tersebut, menurut Hamonangan dan Siregar (2009), tujuan yang terpenting dari analisis laporan keuangan bank bank adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi, serta mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian pada setiap proses pengambilan keputusan.
2.3. Prosedur Analisis Laporan keuangan bank bank
Berbagai langkah harus ditempuh dalam melakukan suatu analisis terhadap laporan keuangan bank bank. Adapun langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 58) adalah sebagai berikut :
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan mencakup pemahaman tentang bidang usaha perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Kondisi-kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri di mana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita; tingkat bunga; tingkat inflasi dan pajak; dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan manajemen kunci.
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan bank bank
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan bank bank telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
4. Menganalisis laporan keuangan bank bank
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan bank bank, maka dengan menggunakan berbagai metoda dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan bank bank dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut (bila perlu disertai rekomendasi).”
2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan keuangan bank
Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai informasi dalam laporan keuangan bank bank, maka dalam suatu analisis laporan keuangan bank bank harus menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai tujuan yang diharapkan. Secara umum, menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 59), metode analisis dalam laporan keuangan bank bank dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni :
1. Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan bank bank untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisis yang dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknis analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
2. Metode analisis vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan bank bank pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan bank bank yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan bank bank yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan bank bank pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase per komponen, (common-size), analisis ratio, dan analisis impas.”
Teknik analisa terhadap laporan keuangan bank bank yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan bank bank menurut Munawir (2010 : 36) adalah sebagai berikut :
“1. Analisa Perbandingan Laporan keuangan bank bank, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan bank bank untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :
a. Data absolut atau jumlah dalam rupiah
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
e. Prosentase dari total
Analisa dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisa rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisa Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisa Break-Even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Menurut Dewi Astuti (2004) dalam Aulia (2007 : 29) ada tiga tipe pembandingan hasil analisis rasio keuangan, yakni :
1. Analisis cross-sectional
Membandingkan hasil analisis rasio keuangan suatu perusahaan dengan nilai analisis keuangan perusahaan sejenis dalam industri yang sama dalam waktu yang sama.
2. Analisis time-series
Mengevaluasi kinerja perusahaan dengan cara membandingkan hasil analisis rasio keuangan pada periode yang satu dengan hasil analisis rasio keuangan pada periode yang lain dalam perusahaan yang sama.
3. Analisis gabungan
Gabungan antara analisis cross-sectional dan analisis time-series.
Dengan mengetahui metode dan teknik dalam menganalisis laporan keuangan bank bank, maka pemakai laporan keuangan bank bank dapat lebih memahami informasi yang terkandung di dalamnya sehingga dapat membuat suatu keputusan ekonomi yang yang tepat berdasarkan hal tersebut.
2.5 Laporan keuangan bank bank Perbankan
Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan mendefinisikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank mempunyai fungsi sangat strategis dalam pembangunan nasional, fungsi utamanya sebagai penghimpun dana dan penyalur dana dengan tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak (Undang-undang Perbankan, 1992). Dan sifat bank berbeda dengan bank perusahaan manufaktur maupun jenis perusahaan jasa lainnya.
Aktiva bank pada umumnya sebagian besar merupakan aktiva likuid dan hanya sedikit aktiva tetap. Oleh karena itu, tingkat perputaran aktiva dan pasivanya sangat tinggi. Bank perbankan merupakan usaha yang sangat mengandalkan pada kepercayaan , yaitu kepercayaan masyarakat pengguna jasa bank. Dengan demikian keberhasilan bank bank sangat ditentukan oleh adanya kepercayaan masyarakat, tingginya likuiditas dan kesanggupan manajemen bank tersebut menjagak ekayaan masyarakat yang dititipkan kepadanya (Astuti Yuli Setyani, 2002).
Pelaporan keuangan bank bank perbankan (akuntansi perbankan) di Indonesia telah diatur sesuai dengan Surat Edaran BI No. 23/77/KEP/DIR/ tanggal 28 Februari 1991, tentang ketentuan publikasi laporan keuangan bank bank bank , yang diperbaharui dengan Surat Edaran BI No. 27/5/U/PBB, tanggal 25
Januari 1995. Menurut Surat Edaran BI No. 23/77/KEP/DIR, tanggal 28-02-1991, semula bank wajib mempublikasikan laporan keuangan bank banknya di media cetak empat kali dalam setahun pada akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember, sedangkan menurut Surat Edaran BI No. 27/5/U/PBB, tanggal 25 Januari 1995, bank hanya wajib mempublikasikan laporan keuangan bank banknya dua kali dalam setahun pada akhir bulan Juni dan Desember. Laporan keuangan bank bank bank harus disusun berdasarkan Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) dan Prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Menurut ketentuan tersebut laporan keuangan bank bank bank terdiri dari (1) Neraca (2) Laporan Perhitungan Laba Rugi , (3) Laporan Komitmen dan Kontijensi, (4) Laporan Perubahan Posisi Keuangan, dan (5) Catatan atas Laporan keuangan bank bank (IAI,1995). Neraca sebagai laporan posisi keuangan bank pada saat tertentu Aktiva dan pasiva pada neraca bank tidak diklasifikasikan menurut lancar dan tidak lancar, melainkan disusun sesuai dengan dengan tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Setiap pos aktiva produktif harus disajikan dalam jumlah bruto dan dikurangi dengan penyisihan penghapusannya. Laporan laba rugi bank disusun multiple step sehingga menggambarkan kegiatan operasi utama bank dengan kegiatan non opersionalnya. Pos-pos laporan laba rugi harus disesuaikan dengan SKAPI dan PAPI.
Laporan Komitmen dan Kontijensi harus disusun secara sistematis, agar dapat memberikan gambaran komprehensif posisi komitmen dan kontijensi, baik yang bersifat tagihan maupun kewajiban, secara tersendiri tanpa pos lawan. Komitmen merupakan perjanjian atau kontrak yang
tidak dapat dibatalkan (irreversible) secara sepihak. Kontijensi merupakan kewajiban yang timbulnya bersifat kondisional. Laporan perubahan posisi keuangan merupakan laporan arus kas yang membagi arus kas menjadi tiga kategori arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Laporan arus kas diatur sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 tentang laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan bank bank harus menjelaskan pos-pos laporan keuangan bank bank pokok dan catatan tentang posisi devisa menurut jenis mata uang serta kegiatannya, seperti kegiatan wali amanat, custodianship, dan penyaluran kredit kelolaan (IAI, 1995) Menurut ketentuan Bank Indonesia (1997) setiap bank harus menyajikan laporan keuangan bank bank seperti disebut di atas setiap bank diwajibkan menyampaikan beberapa jenis laporan lainnya untuk disampaikan kepada BI. Laporan lainnya tersebut antara lain :
1. Laporan Mingguan
a. Giro wajib minimum yang mencakup, dana pihak ketiga rupiah / valuta asing per bank dan posisi pos-pos tertentu neraca rupiah dan valuta asing per bank.
b. Laporan keuntungan / kerugian transaksi derivative
c. Laporan posisi devisa netto (PDN)
2. Laporan Bulanan
a. Laporan beserta lampiran per kantor (LBU)
b. Laporan perkreditan bank umum per kantor ( LPBU)
c. Laporan pelanggaran batas maksimal pemberian kredit (BMPK)
3. Laporan Triwulanan, berupa laporan realisasi perkreditan bank terhadap rencana kerja bank.
4. Laporan Semesteran
a. Laporan dewan komisaris terhadap pelaksanaan rencana kerja bank
b. Laporan keuangan bank bank publikasi di surat kabar berbahasa Indonesia
c. Laporan dewan audit tentang hasil kinerja audit intern yang telah dilakukan.
5. Laporan Tahunan
a. Laporan tahunan yang diaudit oleh akuntan public yang terdaftar di BI yang disertai dengan
surat komentar dari akuntan public.
b. Laporan realisasi rencana kerja bank
6. Laporan lainnya
a. Kerugian transaksi derivative yang melebihi 10 % dari modal bank beserta tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya.
b. Laporan khusus mengenai setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank yang ditandatangani direktur utama dan ketua dewan audit selambat-lambatnya 15 hari kerja sejak adanya temuan audit.
c. Laporan atas setiap penyalahguanaan yang dilakukan melalui sarana teknologi system informasi.
d. Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern , ditanda tangani oleh direktur utama dan ketua dewan audit selambat-lambatnya 2 bulan setelah akhir Juni dan akhir Desember.
Tujuan laporan keuangan bank bank adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Oleh karena banyak pihak berkepentingan terhadap laporan keuangan bank bank, maka laporan keuangan bank bank harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari seluruh pihakyan g memerlukan.
2.6 Tujuan Analisis Laporan keuangan bank
Laporan keuangan bank menjadi alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan bank merupakan salah satu informasi yang cukup penting dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi. informasi yang memungkinkan mereka untuk dapat memproyeksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Selain itu, tujuan dari analisis laporan keuangan bank menurut Harahap (2008 :195) adalah:
“1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan bank biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan bank atau yang berada di balik laporan keuangan bank (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan bank.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan bank baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan bank maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan bank merupakan tujuan analisis laporan keuangan bank juga.
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang”
Dari semua tujuan tersebut, menurut Hamonangan dan Siregar (2009), tujuan yang terpenting dari analisis laporan keuangan bank adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi, serta mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian pada setiap proses pengambilan keputusan.
2.8 Prosedur Analisis Laporan keuangan bank
Berbagai langkah harus ditempuh dalam melakukan suatu analisis terhadap laporan keuangan bank. Adapun langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 58) adalah sebagai berikut :
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan mencakup pemahaman tentang bidang usaha perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Kondisi-kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri di mana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita; tingkat bunga; tingkat inflasi dan pajak; dan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan manajemen kunci.
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan bank
Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan bank telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
4. Menganalisis laporan keuangan bank
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan bank, maka dengan menggunakan berbagai metoda dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan bank dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut (bila perlu disertai rekomendasi).
2.9 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai informasi dalam laporan keuangan, maka dalam suatu analisis laporan keuangan harus menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai tujuan yang diharapkan. Secara umum, menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 59), metode analisis dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni :
“1. Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisis yang dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode)..
2. Metode analisis vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase per komponen, (common-size), analisis ratio, dan analisis impas.”
Teknik analisa terhadap laporan keuangan yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan menurut Munawir (2010 : 36) adalah sebagai berikut :
“1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan :
a. Data absolut atau jumlah dalam rupiah
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
e. Prosentase dari total
Analisa dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisa rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisa Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisa Break-Even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.”
Menurut Dewi Astuti (2004) dalam Aulia (2007 : 29) ada tiga tipe pembandingan hasil analisis rasio keuangan, yakni :
“1. Analisis cross-sectional
Membandingkan hasil analisis rasio keuangan suatu perusahaan dengan nilai analisis keuangan perusahaan sejenis dalam industri yang sama dalam waktu yang sama.
2. Analisis time-series
Mengevaluasi kinerja perusahaan dengan cara membandingkan hasil analisis rasio keuangan pada periode yang satu dengan hasil analisis rasio keuangan pada periode yang lain dalam perusahaan yang sama.
3. Analisis gabungan
Gabungan antara analisis cross-sectional dan analisis time-series.”
22 Januari 2013 pukul 04.30
salam kenal :)
bagaimana cara mengetahui perhitungan rasio profitabilitas, solvabilitas, likuiditas?
apa ada contoh real?
terimakasih :)
28 Januari 2013 pukul 08.47
a. Current Ratio
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar
Rumus :
Aktiva Lancar
Current Ratio = _______________ X 100 %
Hutang Lancar
Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi dengan mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
b. Cash Ratio (Ratio Immediate Solvency)
Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga. Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat segera diuangkan. Tidak terdapat standar likuiditas untuk cash ratio sehingga penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen.
Rumus :
Kas + Surat Berharga
Cash Ratio = _______________ X 100 %
Hutang Lancar
c. Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas.
Rumus :
Aktiva Lancar – Persediaan
Quick Ratio = _______________ X 100 %
Hutang Lancar
2 . Ratio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan
a. Total Assets to Total Debt Ratio
Total Assets to total Debt Ratio adalah ratio yang dihasilkan dengan membandingkan jumlah aktiva (total assets) di satu pihak dengan jumlah utang (total debt dilain pihak).
Rumus :
Total Assets to
Total Debt Ratio = _______________ X 100 %
Total Debt
b. Net Worth to Total Debt Ratio
Rasio ini membandingkan modal sendiri (Net worth) di satu pihak dengan total hutang (Total Debt) di lain pihak.
Rumus :
Modal Sendiri
Net Worth to Total Debt Ratio= _______________ X 100 %
Total Hutang
3. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
Net Operating Income
Rentabilitas Ekonomi = _______________ X 100 %
Operating Capital / Assets
25 November 2016 pukul 17.44
Salam.
Cara menganalisis laporan keuangan suatu bank contoh bank bumi arta periode per 31 desember 2014-2015.makasih
15 November 2022 pukul 01.03
Terimakasih Sharingnya, sangat bermanfaat
link berikut mungkin bisa menjadi tambahan, tertama untuk pembahasan contoh laporan keuangan
https://www.krishandsoftware.com/blog/1331/contoh-laporan-keuangan/