Model Pembelajaran Two Stay Two Stray

Pembelajaran Kooperatif Metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)

Pembelajaran Kooperatif Metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)

Salah satu metode pembelajaran kooperatif adalah metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu). Menurut Lie (2008:61), metode pembelajaran ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dan biasa digunakan bersama dengan metode Kepala Bernomor (Numbered Heads). Metode pembelajaran Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Hal ini dilakukan karena selama ini masih banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai kegiatan individual saja
Metode pembelajaran ini juga bertujuan agar siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain (Herdian, 2009). Tahap-tahap pelaksanaannya adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima tamu (dua orang dari kelompok lain), kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, kemudian laporan kelompok-kelompok.
Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) diuraikan oleh Anita Lie (2008) sebagai berikut.

Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari melalui tanya jawab
Guru mempresentasikan tata cara pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)
Guru memberikan pengarahan tentang hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kooperatif seperti: semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan belajar anggota kelompoknya, menghargai pendapat teman, saling membantu selama proses pembelajaran, membagi tugas individu sehingga semua anggota mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mempelajari materi
Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang siswa
Guru memberikan beberapa tugas dan pertanyaan yang harus diselesaikan siswa secara berkelompok
Siswa bekerja sama dalam kelompok tersebut, yang disebut dengan kelompok awal. Dalam kelompok awal ini siswa berdiskusi tentang semua permasalahan yang diberikan oleh guru
Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain. Dalam kelompok ini, siswa berbagi informasi tentang berbagai permasalahan yang telah dipecahkan dalam kelompok awal. Kelompok ini disebut dengan kelompok bertamu dan menerima tamu.
Dua siswa yang tinggal dalam kelompok awal bertugas membagikan hasil kerja dan informasi kepada 2 siswa yang bertamu ke kelompok tersebut
Setelah batas waktu bertamu dan menerima tamu habis, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompok awal dan melaporkan hasil tukar informasi dari kelompok lain
Siswa yang bertamu ke kelompok lain dan siswa yang bertugas menerima tamu dari kelompok lain saling mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja siswa

Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) ini terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut.

Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa dalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 4 orang siswa. Setiap anggota kelompok harus heterogen dalam hal jenis kelamin dan prestasi akademik siswa.

Presentasi Guru

Pada tahap ini, guru menyampaikan indikator pembelajaran, memberikan pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab dan sedikit ceramah, mengenalkan dan menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

Kegiatan Kelompok

Dalam tahap ini, kegiatan pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil yaitu mendiskusikan masalah tersebut secara bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara siswa sendiri. Kemudian 2 orang siswa dari masing-masing kelompok bertamu meninggalkan kelompoknya ke kelompok yang lain secara terpisah, sementara dua siswa yang lain tinggal dalam kelompok dan bertugas membagikan hasil kerja dan informasi siswa ke tamu siswa. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota kelompok yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok awal dan melaporkan informasi dari kelompok lain kemudian mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja siswa.

Formalisasi

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan, salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. Selanjutnya guru mengadakan tes tulis untuk mengetahui keberhasilan siswa selama proses pembelajaran.
Sebagaimana metode pembelajaran yang lain, metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Susanti (2009) menyebutkan ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu).
Kelebihan tersebut antara lain sebagai berikut.

Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan
Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
Lebih berorientasi pada keaktifan
Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar

Sedangkan kekurangan dari metode Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) ini ditulis sebagai berikut.

Membutuhkan waktu yang lama
Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok
Bagi guru membutuhkan banyak persiapan (materi, dana, dan tenaga)
Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas

Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut, guru terlebih dahulu mempersiapkan dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis maka dalam satu kelompok terdiri dari 1 orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang yang berkemampuan akademis sedang, dan satu siswa berkemampuan kurang (Lie,2008). Pembentukan kelompok heterogen memberi kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang berkemampuan akademis tinggi, diharapkan bisa membantu anggota kelompok yang lain.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Skripsi

Skripsi disusun menjadi 3 (tiga)  bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian
akhir
A.B A G I A N  A W A L
Bagian awal memuat : halaman judul, halaman persetujuan, dosen
pembimbing, halaman pengesahan ujianskripsi, halaman motto dan persembahan,
halaman kata pengantar, halaman daftar isi, abstrak, halaman daftar tabel,dan
gambar
1.Halaman Judul
Halaman judul memuat : judul skripsi, jenis laporan, maksudlaporan,
lambangInstitusi Perguruan Tinggi, nama penulis dan nomor mahasiswa,
nama jurusan, nama progrsm studi, nama peruruan tinggi dan tahun pengajuan
a.Judul Skripsi
Judul hendaknya dibuat singkat dan jelas, menggambarkan konsep dari
penelitian dan menggambarkan adanya hubungan antar variabel. Diketik
dengan menggunakan huruf kapital ( besar) , tidak boleh disingkat dan
format ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V )
b.JenisLaporan
Jenis laporan adalah skripsi.
c.Maksud Laporan
Maksud laporan skripsi dicantumkan tulisan : Diajukan Guna Memenuhi
Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana PadaIsntitusi Perguruan
Tinggi
d.   LambangInstitusi Perguruan Tinggi
e.Nama Penulisdan Nomor Mahasiswa
Nama penulis harus ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, dibawah
dicantumkan nomor induk mahasiswa penulis
f.Nama Jurusan
g.    Nama Program Studi

h.Nama perguruan tinggi ditulis sebagai berikut :
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANBINA MEDIKA
JAKARTA
i.TahunPengajuan
Tahunpengajuan adalah tahun pada saat skripsi dipertahankan didepan
dewan penguji dan dinyatakan lulus.
2.Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing
Halaman ini memuat : judul penelitian dan tanda tangan dosen pembimbing
skripsi,  tanggal persetujuan
3.Halaman Pengesahan Ujian Skripsi
Halaman ini memuat judul penelitian, tanda tangan para penguji dan tanggal
pengesahan
4.Halaman Motto dan Persembahan (kalau ada)
Motto merupakan semboyan berupa kalimat pendek yang menampilkan
pandangan hidup penulis dan persembahan berisi kepada siapa skripsi itu
dipersembahkan
5.Halaman Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan uraian refleksi peneliti terhadap keseluruhan proses
penelitian yang dilalui, manfaat skripsi, dan apresiasi (ucapan terima kasih)
kepada pihak-pehak yang mempunyai kontribusi  dalam penyelesaian skripsi
6.Halaman Daftar Isi
Daftar isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam
skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta nomor halamannya
7.Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggrisserta berisi informasi tentang tujuan penelitian, cara penelitian
dan hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam 200-250 kata.Agar penulisan
abstrak mencakup seluruh informasi tersebut, maka digunakan format struktur
dengan sub-sub judul sebagai berikut :
a.Latar belakang
b.Metode
c.Hasil
d.Kesimpulan

Jumlah kata kunci dibatasi 5-10 kata atau frase. Kata kunci adalah kata yang
nantinya akan dipergunakan oleh peneliti lain untuk menelusuri referensi (dan
menemukan hasil penelitian ). Kata kunci dapat terdiri dari topik penelitian,
metode yang digunakan dan setting penelitian.
8.Halaman Daftar Tabel
Daftar ini tidak harus selalu ada, tergantung dari banyaknya grafik atau tabel.
Daftar tabel  dibuat secara berurutan sesuai dengan judul table untuk seluruh
skripsi dan disertai nomor halamannya.
9.Halaman Gambar
Daftar gambar berisi grafik, gambar, foto yang terdapat dalam skripsi dibuat
sesuai dengan urutan dan disertai halaman.
B.BAGIAN INTI
Bagian inti skripsi dibedakan menjadi 2 ( dua ) yaitu :
1.Bagian Inti Skripsi  Hasil  Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan usaha untuk mengungkap gejala secara
menyeluruh dan sesuai dengan konteks, melalui pengumpulan data dari latar
alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci.Penelitian
kualitatif bersifat deskriptif, dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induskripsif, dengan menonjolkan proses dan makna dari sudut
pandang subyek. Laporan harus merupakan hasil kupasan yang mendalam,
serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya.
Penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas.Fokus dapat
berupa pembatasan masalah, obyek evaluasi atau pilihan kebijakan.
Penelitian kualitatif menekankan analisisnya pada proses penyimpulan
deduktif dan induktif serta pada analisis terhaap dinamika hubungan antar
fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika  ilmiah. Penelitian
kualitatif dapat menggunakan data dukungan data kuantitatif, tetapi
penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab
pertanyaan penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif.
Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil. Yang
dihasilkan dari penelitian kualitatif ini bukan generalisasi melainkan
pendalaman secara mendalam terhadap suatu masalah atau fenomena
Format penulisan skripsi bagian inti untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I.   PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah
C.Pertanyaan Penelitian
D.Tujuan Penelitian
E.Manfaat Penelitian
F.Batasan Masalah
G.Keaslian Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori
B.KerangkaTeori
C.Kerangka Konsep
BAB III.  METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
B.Populasi dan Sampel Penelitian
C.Lokasi dan Waktu Penelitian
D.Variabel Penelitian
E.Definisi Operasional
F.Teknik Pengumpulan Data
G.Instrumen Penelitian
H.Teknik Pengolahan Data
I.Metode Analisis Data
J.Keterbatasan Penelitian
BAB IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B.Hasil Penelitian
C.Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

2.Bagian Inti Skripsi  Hasil Penelitian Kuantitatif
Hal-hal yang disajikan dalam laporan penelitian kuantitatif pada
umumnya bersifat kompleks, mulai dari isi kajian terhadap berbagai teori yang
bersifat substantive dan mendasar sampai pada hal- hal yang bersifat
operasional teknis. Karena kompleksnya materi yang disajikan, maka laporan
penelitian kuantitatif perlu diatur sedemikian rupa sehingga pembaca laporan
dapat dengan mudah menemukan setiap bagian yang dicarinya dan dapat
memahaminya secara tepat.
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi terutama
ditujukan untuk kepentingan  masyarakat akademik. Laporan untuk
masyarakatakademis cenderung bersifat teknis, berisi apa yang diteliti  secara
lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang
diperoleh dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan
objeskripsif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan perguruan
tinggi atau suatu kelompok masyarakat akademik.
Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data
numerical yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya  penelitian ini
dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan
penolakan hipotesis nihil.Dari penelitian kuantitatif ini akan diperoleh
signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel
yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian
sampel besar.
Isi skripsi untuk penelitian kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk
format sebagai berikut :
BAB I.   PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah
C.Pertanyaan Penelitian
D.Tujuan Penelitian
E.Manfaat Penelitian
F.Batasan Masalah
G.Keaslian Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori
B.Kerangka Teori
C.Kerangka Konsep
D.Hipotesis
BAB III. METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
B.Populasi dan Sampel Penelitian
C.Lokasi dan Waktu Penelitian
D.Variabel Penelitian
E.Definisi Operasional
F.Teknik Pengumpulan Data
G.Instrumen Penelitian
H.Teknik Pengolahan Data
I.Metode Analisis Data
J.Keterbatasan Penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Lokasi
B.Hasil Penelitian
C.Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Latar belakang memuat: gambaran temapermasalahan di lokasi
penelitianyang akan dibahas dan berkaitan dengan penelitian yang akan
dijalankan, diuraikan dari masalah yang luas ke arah masalah yang khusus.
Oleh karena itu diperlukan data studi awal di lokasi tempat penelitian.

Ada 4 kriteria latar belakang yang baik:
1)  Adanya “seriousness of problem”,
2)  Adanya  “sense of urgency”(masalah yangharus segera ditangani)
3)   Adanya“political will” (kebijaksanaan dari organisasi atau politis
4) Adanya “manage–ability” ( direkomendasikan oleh fihak  manajemen ).
Latar belakang ini juga harus mampu menjawab pertanyaan “mengapa
memilih topik tersebut “
B.Perumusan Masalah
Perumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan
jelas, serta menggambarkan hubunganarah hubunganantar dua variable atau
lebih. Misalnya adakah, apakah, bagaimanakah, dan lainnya
C.Batasan Masalah
Batasan masalah adalah pembatasanruang lingkupyang dilakukan dalam
penelitian dimana pembatasan tersebut meliputi :tema / topik, area atau
wilayah yang diteliti, sumber informasi, lokasi penelitian serta waktu
penelitian
D.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian meliputi :
a.Tujuan umum
Meliputi tujuan yang akan dicapai secara menyeluruh yang dapat
menjawab tema / judul penelitian
b.Tujuan khusus
Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan umum secara operasional sesuai
dengan perumusan dan pembatasan masalah. Tujuan khusus akan
menggarmbarkan hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari
penelitian ini.
E.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna (user), 2)
pengembangan keilmuan dan 3) bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil
penelitian memberikan masukan bagi si peneliti, masyarakat, instansi terkait
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta diharapkan dapat
dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan

F.Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk
menelusuri dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan
topik penelitian yang dilakukannya.Setiap penelitian dilakukan dalam konteks
lingkungan yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun
penelitian tersebut merupakan replikasi penelitian sebelumnya.Pernyataan
tentang keaslian penelitian meliputi identifikasi penelitian sebelumnya yang
sangat relevan dan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukannya.
Perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat meliputi : kerangka teori,
penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus atau generalisasi
teori pada populasi yamg lebih luas, kerangka konsep, rancangan penelitian,
instrument penelitian, dan teknik analisis atau pemodelan data
BAB TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk
mengidentifikasi makalah dan buku yang bermanfaat dan ada hubungannya
dengan  penelitian yang dilakukan serta merujuk pada semua hasil penelitian
terdahulu pada bidang tersebut. Tinjauan pustaka disusun berdasarkan tujuan
penelitian, pertanyaan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan.Sumber
yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus disebutkan dengan mencantumkan
nama penulis dan tahun terbit
A.Landasan Teori
Landasan teori menguraikankerangkateori yang merujuk pada referensi
berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang adayangnantinya
akanmendasarihasil danpembahasan secara detail, dapat berupa definisi-
definisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan tema atau
masalah yang diteliti.Teori-teori yang dirujuk harus mengacu pada variabel-
variabel yang diteliti. Dimulai dari penjelasan tema, variabel independen dan
variabel dependennya atau faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan teori-
teori tersebut untuk mendukung hipotesis yangakan diajukan.Landasan teori
disusun dengan format segitiga terbalik danhendaknyaberasal dari referensi
terkini dan terbaru, berasal dari sumber buku-buku terbaru,  teks book, jurnal


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS